Salah satu upaya yang dilakukan yakni membuka pusat edukasi Kampung Gerabah. Masuk ke Dusun Precet Desa Plumpung Rejo Kecamatan Kademangan, geliat warga kampung mulai terasa. Di depan semua rumah warga, aktivitas membuat beragam bentuk gerabah bisa disaksikan langsung.
Sejak pagi, sejumlah kaum hawa sudah bergulat dengan tanah liat basah. Di atas tatakan berputar, tangan dan kaki trampil mereka menghasilkan aneka ragam gerabah.
Lalu di halaman rumah, tampak banyak gerabah yang dijemur dan siap untuk dibakar. Sekitar 200 keluarga bertahan memproduksi gerabah warisan dari nenek moyangnya.
Di sinilah sentra pembuatan gerabah turun-temurun dari para leluhurnya. Aktivitas kampung ini sempat redup ketika perubahan zaman menjadikan gerabah produksi mereka mulai ditinggalkan.
"Itu terjadi sekitar tahun 1995. Lalu bapak saya, Sumadi berpikir harus ada gebrakan baru agar gerabah mulai dilirik lagi. Dulu itu gerabah hanya berupa alat-alat memasak. Nah sejak tahun itu, bapak saya berinovasi membuat gerabah untuk interior dan suvenir," kata Owner Kampung Gerabah Muhammad Burhanudin saat ditemui detikcom di rumahnya, Jumat (2/8/2019).
![]() |
"Biasanya gerabah hanya dari tanah liat. Di sini kami campur dengan kaolin (clay) yang banyak di dapat di sini. Gerabah dengan campuran kaolin ini lebih kuat," ungkapnya.
Selain bahan yang lebih kuat, motif gerabah Blitar diambil dari kearifan lokal. Seperti candi, ikan koi dan bunga kenanga. Gerabah interior dan suvenir produk kampung ini banyak dipasarkan ke Bali, Jakarta dan Kalimantan.
Pusat edukasi gerabah digagas Burhan sejak tahun 2014. Program yang awalnya idealis untuk memperkenalkan warisan budaya leluhur ini, ternyata berkembang lebih pesat.
Banyak kalangan sangat berminat belajar membuatnya. Tak hanya masyarakat lokal, namun sampai wisatawan manca negara. Dalam sepekan, hampir tiap hari Burhan menerima rombongan pelajar dan wisatawan yang ingin belajar membuat gerabah.
"Saya bikin tiga paket. Paket Rp 12 ribu itu edukasi dan mewarnai suvenir. Paket Rp 15 ribu itu edukasi dan membuat gerabah. Paket 25 ribu itu mulai edukasi, membuat gerabah sampai finishing mewarnai. Semua paket ini bisa membawa suvenir yang mereka warnai," pungkasnya. (sun/fat)