Dampak yang paling terasa ialah di wilayah Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Sebab sejak kemarin angin mengarah ke utara menuju Plesungan.
Seperti di SDN Plesungan 02, lokasi kebakaran terlihat jelas meskipun dari kejauhan. Asap sempat terasa pekat dan berangsur-angsur reda siang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi tadi saat masuk sekolah cukup pekat. Siang ini sudah berkurang, cuma baunya masih terasa," kata Kepala SDN Plesungan 02, Sukatno, saat ditemui di kantornya, Selasa (30/7/2019).
Akibatnya, sejak pagi para siswa dan guru mengenakan masker saat proses belajar mengajar. Meski demikian, Sukatno memastikan kegiatan belajar tetap berjalan seperti biasa.
"Kami masih ada sisa masker dari kebakaran tahun lalu, biar dipakai anak-anak dulu. Baru saja Puskesmas datang memberikan masker," ujarnya.
Baca juga: TPA Putri Cempo Solo Terbakar Lagi |
Sementara itu, warga Wonorejo, Desa Plesungan, Mbiyem (65), mengatakan asap sejak kemarin terasa di rumahnya. Dia dan keluarganya terpaksa menggunakan masker meskipun di dalam rumah.
"Kemarin malam asapnya pekat sekali, soalnya anginnya ke utara. Saya beli masker sendiri, pemerintah belum ngasih," ujar Mbiyem.
Menurutnya, kejadian serupa juga terjadi tahun lalu. Meskipun api padam, asap masih terus terasa hingga beberapa minggu setelahnya.
"Sudah sering seperti ini, memang asapnya lama hilangnya, sampai berminggu-minggu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran TPA Putri Cempo terjadi sejak Senin (29/7) pukul 11.30 WIB. Meski sempat mengecil, api kini kembali membesar dan belum dapat diatasi. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini