"Anak-anak mengeluh, mereka makan rendang, kari ayam tapi semua berbentuk Indomie. Bayi, karena bantuan susu formula, anak dikasih susu formula, karena ibunya malas, akhirnya anak tidak mau minum ASI (air susu ibu)," kata Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Kementerian PPPA, lies Rosianty, saat diskusi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan, sumbangan itu tidak netral gender dan tidak ramah anak. Paling gampang (memberikan) sarung, mie instan, tikar," Kata Lies.
KPPA bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyusun pedoman kebencanaan. Tim KPPA akan datang ke lokasi bencana untuk memastikan pemenuhan kebutuhan perempuan anak terpenuhi.
"Setiap ada bencana, tim kan terbagi, ada khusus bencana, mereka datang ke sana. Membuat posko ramah perempuan dan anak. Ada poskonya, itulah yang kita lakukan," kata Lies.
"Begitu ada bencana, kita lihat, apakah kebutuhan spesifik perempuan. Jadi Kementerian PPPA itu memastikan, apakah kebutuhan spesifik perempuan anak itu terpenuhi," ujarnya. (aik/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini