Moeldoko Bicara 'Koalisi Plus-plus', PKS Tegaskan Tetap Oposisi

Moeldoko Bicara 'Koalisi Plus-plus', PKS Tegaskan Tetap Oposisi

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 26 Jul 2019 13:30 WIB
Mardani Ali Sera (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera terus menggaungkan #KamiOposisi. Hal ini menyusul pernyataan Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, yang menyebut kemungkinan terbentuk 'koalisi plus-plus' pascapembubaran TKN.

"Semua partai punya kebebasan memutuskan langkah politik masing-masing. Saya pribadi selalu berpendapat, koalisi pendukung Prabowo sesuai etika dan logika publik menjadi #KamiOposisi. PKS Insyaallah istikamah, walau keputusan akhir ada di musyawarah Majelis Syuro," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (26/7/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan peran oposisi penting untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat. Mardani yakin banyak pihak yang mendukung PKS menjadi oposisi.

"PKS yakin insyaallah akan bersama dengan banyak pihak di #KamiOposisi," ujarnya.

PKS, lanjut Mardani, tak takut menjadi oposisi sendiri. Ia memprediksi juga bakal ada partai pro-Jokowi yang kecewa terhadap pembagian kekuasaan.

"Parpol dan para penggiat demokrasi akan mendukung #KamiOposisi. Belum lagi peluang koalisi Pak Jokowi yang kecewa dengan pembagian 'kue'," terang Mardani.




'Koalisi plus-plus' awalnya disampaikan Moeldoko saat bicara tentang rencana pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Moeldoko mengatakan Koalisi Indonesia Kerja (KIK), yang merupakan koalisi parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres, sudah cukup baik.

Namun Moeldoko tak menutup kemungkinan adanya 'koalisi plus-plus'. Maksudnya, bisa saja ada tambahan lagi dari partai di luar KIK yang bergabung.




"Koalisi yang terbangun cukup baik, bahkan koalisi itu bisa plus-plus, kan gitu. Jadi bukan hotel aja yang plus-plus," ujar Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/7).

"Ya bisa aja koalisi yang kemarin terbangun lalu ada tambahan lagi, itu namanya plus-plus," lanjutnya. (tsa/zak)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads