Pembunuh Perempuan Hamil 6 Bulan di Ponorogo Seorang Residivis

Pembunuh Perempuan Hamil 6 Bulan di Ponorogo Seorang Residivis

Charoline Pebrianti - detikNews
Kamis, 25 Jul 2019 18:18 WIB
Foto: Charoline Pebrianti
Ponorogo - Joko Harmanto, pembunuh Hervina Rahma Sari (19) yang mayatnya ditemukan di Jembatan Galok ternyata seorang residivis. Pria 26 tahun itu residivis kasus penganiayaan.

Data dari kepolisian, atas kasus penganiayaan yang dilakukannya, Joko ditahan di Lapas Porong, Sidoarjo. Tahun 2018 lalu dia baru keluar dari rumah tahanan. Setahun bebas ternyata tidak membuat niat jahat Joko terkekang. Dia pun memacari Hervina yang saat itu masih bersekolah di SMKN 1 Ponorogo.

Tak hanya berpacaran, Joko pun berhubungan intim dengan korban hingga akhirnya hamil. Karena terlanjur hamil, korban lantas meminta pertanggung jawaban pelaku.


Pelaku yang baru menikah dengan wanita lain pada Maret 2019 itu pun berniat membunuh korban. Berbagai persiapan ia lakukan dengan cara menyiapkan sarung tangan.

Karena takut istrinya mengetahui hubungan gelapnya dengan korban terbongkar. Joko pun merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Padahal biasanya pelaku mendatangi rumah korban saat mau berkencan, tapi Senin (22/7) lalu korban disuruh ke Terminal Seloaji untuk selanjutnya pergi bersama ke Telaga Sarangan, Magetan," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, Kamis (25/7/2019).


Radiant menambahkan saat berada di Telaga Sarangan, Magetan pelaku tidak memiliki kesempatan untuk membunuh korban. Akhirnya Selasa (23/7) dini hari pelaku mengajak pulang korban. Sesampainya di tempat sepi, dia pun melancarkan aksinya.

"Barang-barang korban seperti tas, helm, telepon genggam dan simcard korban dibuang pelaku di Jembatan Asembuntung," pungkas dia.


Simak Juga 'Pemutilasi Wanita PNS Ternyata Residivis, Pernah Culik Mahasiswi':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.