"Terakhir kita pantau harga cabai rawit dan cabai besar masih tinggi. Jadi kalau cabai besarnya sekitar Rp 61 ribu kalau cabai rawit sekitar Rp 50 ribu lebih," kata Kepala Disperindag Surabaya Wiwiek Widyawati kepada detikcom, Kamis (25/7/2019).
Menurut Wiwiek, tingginya harga dan kelangkaan cabai di Surabaya dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya cuaca. Meski sudah berkoordinasi dengan pemprov, kondisi demikian merata di Jatim.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhi situasi ini. Pertama adalah cuaca. Jadi ada beberapa sentra dan kita berkoordinasi dengan Provinsi Jatim. Sentra-sentra daerah penghasil cabai yang ada di Jatim juga mengalami penurunan. Jadi tidak hanya di Surabaya, semua pasar di Jatim ada lonjakan harga cabai," terangnya.
Untuk mengatasi meroketnya harga cabai, imbuh Wiwiek, pihaknya juga telah mencoba melakukan intervensi dengan kebijakan operasi pasar. Namun, lagi-lagi kebijakan itu terkendala stok yang memang lagi mengalami kelangkaan.
Baca juga: Harga Cabai di Lamongan Tembus Rp 70 Ribu/Kg |
"Biasanya dalam situasi-situasi ini kita selalu mengintervensi dengan operasi pasar. Tapi hari ini sampai kemarin kita mencari suplai untuk kami intervensikan ke masyarakat melalui operasi pasar," ujar Wiwiek.
"Kita juga ada area, kawasan atau daerah yang itu juga potensial untuk produksi cabai (di Surabaya). Yaitu yang ada di Sambikerep dan Lakarsantri. Tapi rupanya hari ini pun koordinasi kami dengan mereka pun sedang mengalami posisi belum ada stok," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini