Sekar (23), seorang auditor yang berkantor di Jalan Sudirman, merasa prihatin atas polusi udara Jakarta. Ia sempat sakit karena kualitas udara yang tidak baik itu.
"Sedih sih, apalagi cuacanya juga sekarang udah nggak bagus. Polusinya udah makin nggak baik deh buat kesehatan. Sebenarnya kemarin juga sempat sakit gara-gara itu juga. Dampaknya benar-benar pengaruh ke tubuh," ujar Sekar saat ditemui di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ali Nurudin (43), pegawai swasta, mengatakan udara di Ibu Kota tak baik untuk kesehatan. Menurutnya, kondisi tersebut akibat meningkatnya populasi kendaraan pribadi.
"Sangat setuju kalau polusinya sudah tidak sehat untuk masyarakat. Polusi terutama kendaraan (pribadi) ini yang harus dikurangi gitu ya. Walaupun udara panas, tapi kendaraan dikurangi itulah salah satunya," ujar Ali.
Senada dengan Ali, Margy (20), mahasiswa, mengatakan kualitas udara Jakarta buruk. Menurutnya, polusi udara itu berpengaruh terhadap wajah.
![]() |
"Udah jelek banget, liat aja tuh gedung ampe ketutupan debu kan. Berasa banget ya, apalagi buat cewek-cewek kan, percuma perawatan tapi kalau keluar rumah juga kena polusi yang ujung-ujungnya bakal bikin harga yang udah dikeluarin buat skin care itu sia-sia," ucap Margy.
Sementara itu, masyarakat berharap warga beralih ke ke transportasi umum. Menurutnya, dengan meninggalkan kendaraan pribadi, hal itu dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.
"Harus berimbanglah, misalnya antara populasi kendaraan sama pohon juga dibanyakin. Atau mungkin kendaraan udah dibatasin. Banyakin kayak transportasi umum aja sih," ujar Fandi (32).
Farhan (19), mahasiswa, berharap Pemerintah Provinsi DKI mencari solusi mengurangi polusi udara. Menurutnya, sebagian besar warga yang tidak nyaman dengan kondisi udara Jakarta.
"Pasti juga ada merasa tidak nyaman kondisi seperti ini. Terkadang saya merasa sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. Memberikan solusi agar bisa mengurangi, kalaupun tidak bisa dihilangkan, paling nggak bisa dikurangi," kata Farhan.
Wadidaw! Hari Ini Jakarta Sempat Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia:
(lir/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini