Melihat Keseharian Ibu di Boyolali yang Menghajar Anak Hingga Tewas

Round-Up

Melihat Keseharian Ibu di Boyolali yang Menghajar Anak Hingga Tewas

Ragil Ajiyanto - detikNews
Jumat, 19 Jul 2019 08:08 WIB
Rumah ibu pelaku penganiaya anak kandung di Boyolali (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali - Siti Wakidah alias Ida (30), ibu di Boyolali yang menjadi tersangka penganiaya anaknya hingga tewas, mengaku karena jengkel korban rewel. Namun, diduga ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi di balik perbuatannya itu.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, menduga faktor ekonomi keluarga turut melatarbelakangi aksi kekerasan tersangka kepada anaknya sendiri, F (6) tersebut. "Mungkin karena faktor ekonomi juga," kata Iptu Mulyanto, Kamis (18/7/2019).

Dilihat dari rumah yang ditempatinya di Dukuh Tanduk, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali, kondisinya termasuk ekonomi kurang mampu. Menurut Mulyanto, tetangganya sebenarnya sering ingin membantu, namun keluarga ini tidak mau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ditambah lagi, tersangka yang diketahui jarang bersosialisasi dengan para tetangga itu, harus mengurus 3 anaknya yang masih kecil-kecil.

Rumah tersebut dihuni oleh 5 orang. Yaitu tersangka Ida bersama suaminya, Iwan, serta tiga anaknya. Salah satunya adalah F (korban), anak tersangka dengan suaminya terdahulu. Sedangkan bersama Iwan, tersangka Ida memiliki dua anak.

"Mungkin suatu faktor juga, anaknya banyak masih kecil-kecil, rewel, terus dicubiti," imbuh dia.

Namun, kondisi rumah sudah terlihat bangunan lama dan terkesan tak terawat. Di ruang utama rumah terdapat satu televisi kecil dan kasur tipis untuk tidur. Juga ada satu meja kayu, serta kursi sofa yang tampak sudah tidak dipakai lagi dan berdebu. Juga tampak satu sepeda motor lawas. Di emperan rumah terdapat tumpukan ban sepeda motor bekas.

Kepala Dusun I Desa Tanduk, Matori, rumah itu merupakan rumah warisan dari kakek-neneknya Iwan. Pekarangan rumah itu juga dibagi dengan saudara-saudara ibunda Iwan.


Melihat Keseharian Ibu di Boyolali yang Menghajar Anak Hingga TewasRumah ibu pelaku penganiaya anak kandung di Boyolali (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)

Warga tidak banyak mengetahui profil dari Ida. Perempuan asal Dukuh Gejukan, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang itu bertempat tinggal di desa tersebut baru setahun terakhir. "Menurut warga, (tersangka) orangnya pendiam. Di rumah saja nggak pernah keluar," kata Matori.

Hal sama dikemukakan Priyadi, paman dari suami tersangka yang tinggal tak jauh dari rumah tersangka. Priyadi mengatakan, Ida di rumah tersebut memang hanya di rumah saja mengurus anaknya. Dia tidak pernah kemana-mana.


Saat ditanya tentang penganiayaan yang dilakukan tersangka Ida kepada anaknya sendiri itu, Priyadi menduga, ada faktor lain yang melatar belakangi. Ketika anaknya rewel, sehingga emosinya naik dan berbuat berlebihan kepada anaknya tersebut.

"Rewel kan ya wajar anak kecil-kecil," ungkapnya. "Mengurus anak tiga, ya mungkin ada stress apa jengkel gitu kan bisa," lanjutnya.

Menurut dia, F atau korban juga jarang bermain jauh dari rumahnya. Dia melihat anak laki-laki itu ketika bermain di teras rumah.

"Paling main di depan rumah. Ke jalan nggak pernah. Paling keluar itu belanja kalau disuruh ibunya," terang Priyadi.


(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads