"Hanya di rumah saja, nggak pernah keluar," kata Kepala Dusun (Kadus) I Desa Tanduk, Matori, Kamis (18/7/2019).
Menurut Matori, Ida yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan anaknya sendiri oleh Polres Boyolali itu tinggal mengikuti suaminya di Desa Tanduk baru sekitar satu tahun ini. Namun ia mengaku tidak mengetahui keseharian tersangka Ida karena rumahnya agak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dikatakan Priyadi, paman Iwan, suami Ida. Tersangka Ida kesehariannya hanya di rumah saja mengurus tiga anaknya. Yaitu, F (korban) yang merupakan anak kandung Ida dengan suaminya terdahulu. Sedangkan bersama Iwan, Ida memiliki dua anak yang kini juga masih kecil-kecil.
Keseharian Ida, menurutnya, wajar-wajar saja. Ida di rumah terus mengurus tiga anaknya. Priyadi juga mengemukakan, jika Ida sudah sekitar satu tahun ini berada di Desa Tanduk, tidak pernah keluar rumah bergaul dengan tetangga.
"(Ida) Tidak pernah keluar. Di rumah saja, nggak kemana-mana," jelas Priyadi.
Meski rumah dia ada di belakang rumah yang ditempati tersangka tersebut, namun Priyadi mengaku selama ini tidak pernah jagongan atau ngobrol.
Saat ditanya tentang penganiayaan yang dilakukan tersangka Ida kepada anaknya sendiri itu, Priyadi menduga, Ida stres dan lelah mengurus anak-anaknya yang masih kecil.
"Mengurus anak tiga, ya mungkin ada stres apa jengkel gitu kan bisa," ucapnya.
"Rewel kan ya wajar anak kecil-kecil," imbuh dia.
Menurut dia, F juga jarang bermain ke rumah tetangga. Dia melihat F ketika bermain di teras rumah.
"Paling main di depan rumah. Ke jalan nggak pernah. Paling keluar itu belanja kalau disuruh ibunya," terang Priyadi.
Dia mengaku, tahu jika F meninggal dunia pada hari Kamis (11/7/2019) itu sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu di depan rumah sudah berdatangan warga. Namun dia tidak melihat korban, tetapi menjadi ayahnya (Iwan) yang saat itu tidak ada di rumah.
Seperti diberitakan, Siti Wakidah alias Ida akhirnya ditetapkan sebagai tersangka terhadap anaknya sendiri. Anak kandungnya berinisial F itu meninggal dunia dengan luka lebam di hampir sekujur tubuhnya.
F meninggal dunia pada Kamis (11/7/2019) siang di rumahnya Dukuh Tanduk, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali. Anak itu dimakamkan pada sore hari itu juga di kampung halaman ibunya di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Namun kasus itu terungkap setelah petugas Polsek Ampel mendapat informasi kematian seorang anak yang diduga tidak wajar. Berkoordinasi dengan Polres Boyolali, kemudian dilakukan penyelidikan. Polres Boyolali bersama Bid Dokkes Polda Jateng kemudian melakukan bongkar kubur dan mayat korban diautopsi.
Simak Juga 'Viral Video Aniaya Balita, KPAI dan Cyber Polri Buru Pelaku':
(bgk/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini