"Saya rasa banyak juga figur-figur yang bagus dan sudah interview, kangen dengan dunia saya. Kemarin seperti biasa, habis Asian Games saya umrah, kemarin bisa umrah. Spend waktu dengan keluarga dan dunia usaha, saya rasa pekerjaan yang sangat terhormat juga. Tidak semua harus jadi public service. Namun saat ini masing-masing punya pemikiran atau jalur sendiri," ujar Erick di gedung Kemensetneg, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019). Erick menjawab pertanyaan apakah siap menjadi Menpora berdasarkan risalah yang beredar.
Erick yakin, untuk memajukan Indonesia, tidak harus masuk birokrasi pemerintah. Menurut dia, ada faktor dari elemen lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Erick lebih memprioritaskan orang yang telah berpengalaman mengurus pemerintah. Terpenting, menurutnya, bagaimana pemerintah bisa kompak.
"Saya sudah buat statement beberapa kali bahwa banyak yang sudah bekerja, banyak yang sudah berkeringat. Dan banyak figur bagus saya rasa bagus kalau memang mereka bisa membantu pemerintah. Dan terpenting bagaimana kabinet bisa kompak dan implementasikan," ujarnya.
Erick menilai kabinet saat ini sudah jauh lebih baik. Dia lalu memaparkan sejumlah pencapaian pemerintah.
"Dan alhamdulillah kementerian sekarang bagus. Mereka sudah bekerja keras. Lihat saja angka-angka yang dicapai pemerintah bukan kerja sendiri. Masing-masing kementerian kerja sama. Pertumbuhan baik, angka kemiskinan baik, banyak pengusaha generasi muda. Kesehatan juga terus tingkat kematian bayi membaik," tuturnya.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Abdul Kadir Karding, sebelumnya mengatakan risalah kabinet menteri Jokowi jilid 2 yang beredar itu hoax. Dia mengatakan koalisi tak merekomendasikan nama-nama menteri.
"Itu hoax, saya kira itu hoax. Yang kedua, kalau koalisi, apalagi TKN, tidak akan merekomendasi nama-nama atau tidak akan ikut dalam artian menentukan sepenuhnya menteri-menteri, tugas koalisi itu tugas TKN dalam hal ini itu adalah memenangkan Pak Jokowi-Ma'ruf," kata Karding saat dimintai konfirmasi.
"Kalau koalisi partai-partai itu, itu partai-partai mengirim nama, lalu itu nanti yang akan dipilih oleh Pak Jokowi, jadi saya kok yakin itu hoax," sambungnya.
(eva/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini