"Sudah, sudah (mengarah kepada pelaku). Insya Allah," kata Ribut kepada wartawan di Mapolresta Surakarta, Rabu (17/7/2019).
Namun dia enggan membeberkan lebih jauh berapa pelat nomor mobil yang ditumpangi pelaku. Menurutnya, hasil penyelidikan masih belum bisa diungkapkan ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ribut mengatakan hasil pantauan CCTV di beberapa titik sudah dapat mengidentifikasi kendaraan pelaku. Saat ini polisi masih harus melengkapi dengan bukti-bukti yang kuat.
"Ada beberapa titik yang bisa kita jadikan acuan, tetapi di satu sisi memang ada beberapa titik yang tidak terlalu jelas. Sehingga perlu proses mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya untuk meyakinkan bahwa tersangka ini melakukan perbuatannya," kata dia.
Ribut meminta masyarakat memercayakan kasus tersebut kepada polisi. Dia berjanji menyelesaikannya secepat mungkin.
"Kasus ini akan kami tangani setransparan mungkin dan secepat mungkin," kata Ribut.
Ia menambahkan polisi memastikan tidak ada permainan dan akan mengungkap kasus secara transparan.
Saat ditanya apakah kasus tersebut berhubungan dengan keluarga Polri, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo menampiknya. Begitu pula ketika ditanya adanya backing kasus, dia juga menepis.
"Tidak ada (backing ataupun hubungan dengan keluarga Polri). Itu pendapat anda pribadi," tukas Ribut.
Ribut meminta masyarakat memercayakan kasus tersebut kepada polisi. Dia berjanji menyelesaikannya secepat mungkin.
"Kasus ini akan kami tangani setransparan mungkin dan secepat mungkin," katanya.
"Sudah, sudah (mengarah kepada pelaku). Insya Allah," kata Ribut.
Namun dia enggan membeberkan lebih jauh berapa pelat nomor mobil yang ditumpangi pelaku. Menurutnya, hasil penyelidikan masih belum bisa diungkapkan ke publik.
"Semua masih dalam penyelidikan. Sekali lagi penyelidikan tidak bisa diungkapkan ke media. Itu bukan konsumsi publik, justru nanti akan mempersulit," katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Slembaran RT 03 RW 03, Serengan, Solo, Retnoning Tri (54) menjadi korban tabrak lari di jalan layang Manahan Solo, 1 Juli 2019 dini hari. Kejadian tersebut terekam CCTV dan tersebar di media sosial belakangan ini.
Retno sempat dirawat di RS Kasih Ibu karena mengalami luka serius. Namun dia akhirnya meninggal dunia pada malam harinya.
(bai/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini