"Berdasarkan pengakuan masyarakat ada sekitar 1.800 mitra," kata Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi dalam jumpa pers di Mapolres Klaten, Rabu (17/7/2019).
Meski begitu, penyelidikan polisi masih terus berlangsung untuk mengungkap berapa sebenarnya jumlah korban dan kerugiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(korban) yang mengalami kerugian mencapai Rp 17 miliar. Namun itu masih kita selidiki, masih panjang prosesnya," imbuhnya.
Aries menjelaskan bahwa Alfarizi merupakan bos PT Krishna Alam Sejahtera yang bergerak di bidang pengeringan bahan jamu herbal. Melalui perusahaannya, lanjut Aries, dia menawarkan kepada masyarakat untuk berinvestasi dan menjanjikan keuntungan berlipat.
Warga berinvestasi mulai dari Rp 8 juta hingga miliaran rupiah di perusahaan yang berada di Kringinan, Kajen, Kecamatan Ceper, Klaten. Namun pada akhirnya Alfarizi kabur dengan membawa uang milik para investor.
Dalam kesempatan ini Aries meminta masyarakat agar tidak main hakim sendiri terkait kasus tersebut. Untuk itu, pihaknya telah mengamankan aset-aset perusahaan Alfarizi.
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini