Menurut Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, perubahan nama jalan itu sudah diusulkan sejak 2 tahun lalu. Namun baru terealisasi tahun ini.
"Baru bulan Juli ini resmi berganti," tutur Ipong kepada detikcom, Selasa (16/7/2019).
Ipong menambahkan, nama HOS Cokroaminoto dipilih bukan tanpa alasan. Pahlawan Nasional itu dulu sempat tinggal di Jalan Soekarno Hatta (sekitar SMPN 1 Ponorogo).
"Jadi pantas jika diberi nama Jalan HOS Cokroaminoto," terangnya.
Sedangkan nama KH Hasyim Asyari yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama dipilih karena banyak Nadhliyin di Bumi Reog. Jalan KH Hasyim Asyari berada di sekitar Masjid Agung Ponorogo. Tepatnya di sebelah barat alun-alun.
![]() |
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo Djunaedi menambahkan, pihaknya sudah mengganti papan nama di dua jalan tersebut. "Sudah sejak Rabu (10/7) lalu sudah diganti (papan nama)," ujarnya.
Djunaedi mengimbau warga tidak khawatir atas pergantian nama jalan tersebut. Sebab data-data berupa alamat yang sudah tertera dalam dokumen tetap berlaku.
"(Alamat) yang dulu tetap berlaku, kecuali memang ingin mengganti (Dokumen adminduk) ya bisa saja," imbuhnya.
Selain kepada warga, pihaknya juga akan melakukan pemberitahuan kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Sehingga untuk penerbitan dokumen adminduk yang dilakukan setelah SK perubahan nama jalan turun, bisa menggunakan alamat baru.
Di lain pihak Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ponorogo Endang Retno Wulandari menjelaskan, perubahan nama jalan ini bisa menjadi momentum perubahan nomor bangunan supaya lebih urut dan teratur.
"Sekarang sudah ndak karuan (nomor bangunan) sebab yang awalnya lahan kosong kan dibangun baru, makanya ini mumpung ada perubahan nama jalan langsung diatur juga," pungkasnya.
(sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini