Sumiati, Nenek Usia 107 Tahun Asal Jombang Jadi Haji Tertua di Jatim

Jombang - Nenek Sumiati (107) menjadi haji tertua di Jawa Timur. Meski usianya seabad lebih, perempuan kelahiran 1 Juni 1912 ini dinyatakan siap berangkat ke tanah suci.

Ditemui wartawan di rumahnya, wajah Sumiati tampak sedikit pucat. Ibu lima anak ini baru 4 hari yang lalu keluar dari rumah sakit karena sesak nafas. Pendengarannya juga sedikit terganggu karena faktor usia.

Kendati begitu, Sumiati masih sanggup berjalan sendiri tanpa alat bantu. Selain itu, dia juga masih bisa diajak berkomunikasi meski suaranya lirih. Untuk menjaga kebugaran fisiknya, Sumiati rajin berjalan kaki setiap pagi.

"Ibu Sumiati jemaah haji tertua se-Jatim. Alhamdulillah kondisi kesehatannya bagus," kata Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Jombang Moch Salim Basawad saat berkunjung ke rumah Sumiati di Dusun Bakalan, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Selasa (16/7/2019).

Baca juga: Semangat Tiwa Asal Pamekasan ke Baitullah di Usia 103 Tahun

Salim menjelaskan, Sumiati menjadi satu dari 980 calon jemaah haji (Calhaj) asal Kabupaten Jombang yang akan diberangkatkan tahun ini. Sumiati tergabung dalam kelompok penerbangan (kloter) 53 yang akan diterbangkan ke tanah suci 23 Juli 2019. Tak sendirian, dia akan didampingi salah satu anaknya.

"Di sana ada lima petugas kloter yang akan selalu memantau setiap kegiatan dan kesehatan jemaah haji 24 jam. Jemaah usia tua kami minta diperhatikan khusus," ujarnya.

Anak ketiga Sumiati, Tri Kuncorowati menuturkan, ibunya menderita asma. Sumiati sempat dirawat di rumah sakit akibat penyakitnya itu. Namun, kini kesehatan Sumiati sudah membaik.

"Persiapannya kontrol kesehatan rutin ke dokter spesialis jantung dan paru, juga bawa obat-obatan. Selain itu juga olahraga jalan kaki tiap pagi," terangnya.

Baca juga: Daftar Sejak Usia 7 Tahun, Ini Kisah Azka Jemaah Haji Termuda dari Surabaya

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengaku bangga dengan semangat Sumiati. Di usianya yang lebih dari satu abad, Sumiati masih bersemangat untuk menunaikan ibadah haji yang menjadi rukun Islam kelima.

Sumiati mendaftar haji pada November 2016. Dia mendapatkan prioritas keberangkatan karena tergolong jemaah lansia. Mundjidah berharap semangat beribadah Sumiati menjadi panutan warga Kota Santri.

"Harapan saya petugas memperhatikan kesehatan beliau selama di tanah suci, harus didampingi. Makan, minum dan istirahatnya harus terjamin," tandasnya.


(fat/fat)