Semangat Tiwa Asal Pamekasan ke Baitullah di Usia 103 Tahun

Semangat Tiwa Asal Pamekasan ke Baitullah di Usia 103 Tahun

Hilda Meilisa - detikNews
Rabu, 10 Jul 2019 09:10 WIB
Calhaj Berusia 103 tahun asal Pamekasan/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Senyum bahagia terpancar dari paras Tiwa Binti Sajarin. Calon Jemaah Haji (Calhaj) asal Desa Beruh, Pamekasan, Madura, ini terlihat sehat dan awet muda di usianya yang sudah lebih dari satu abad, tepatnya 103 tahun.

Saat ditemui di kamarnya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Tiwa sedang menata mukenah yang baru saja digunakan untuk salat. Sesekali, dia bercanda dengan tiga rekan sekamarnya menggunakan Bahasa Madura.

Berdasarkan Sistem Informasi dan Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat) Jawa Timur, Tiwa adalah calhaj tertua dari Jatim. Namun, usia senja tak menghalangi semangatnya untuk menunaikan Rukun Islam ke-5.

Saat ditanya bagaimana kondisinya, sembari tersenyum Tiwa menceritakan jika dirinya sehat-sehat saja. Bahkan, Tiwa mengatakan di Tanah Suci nanti dia mampu berjalan untuk tawaf hingga sa'i.

Meski mengaku memiliki penyakit linu di kakinya, namun Tiwa menegaskan dirinya masih kuat untuk berjalan. Bahkan, dia berniat untuk berhaji tanpa menggunakan kursi roda. Tiwa juga sempat menunjukkan keahliannya berjalan dengan cepat tanpa didampingi atau dituntun siapapun.


"Alhamdulillah kuat. Wat mekuat. Pokoke kuat (Dikuat-kuatin. Pokoknya harus kuat)," kata Tiwa dengan bahasa Jawa saat ditemui di kamarnya di AHES Jalan Sukolilo Surabaya, Selasa (9/7/2019).

Saat ditanya apa rahasianya, ibu tiga anak ini mengaku mendapatkan fisik yang kuat dari pekerjaannya sebagai petani. Tak hanya itu, Tiwa mengatakan jika dirinya rutin meminum ramuan khusus.

Ramuan khusus tersebut yakni campuran antara susu, telur, dan madu. Selain itu, dalam seminggu sekali, Tiwa juga rutin membuat ramuan jamu dari rempah-rempah seperti kunyit, temulawak, dan jahe.

Untuk biaya haji ini, Tiwa mengaku patungan antara tabungannya dan dibiayai ketiga anaknya. Sebelumnya, dua anak Tiwa juga lebih dahulu menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Nenek dengan 10 cucu ini bersyukur karena dua dari tiga anaknya telah berhaji bersama suami dan istrinya masing-masing.

Urusan dia berhaji, menurutnya itu urusan belakang. Tiwa mengaku memang tak keberatan jika baru 'dipanggil' untuk berhaji di usai setua ini. Menurutnya, rezeki yang diberikan Allah pada umatnya tidak mengenal waktu. Tiwa juga mengaku tidak ingat sejak kapan dirinya mendaftar.


"Le abit. Kelopaen (Sudah lama. Saya lupa)," imbuhnya.

Kini Tiwa tergabung sebagai Calhaj Kloter 11 dari Embarkasi Surabaya. Tiwa dan rombongannya dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi, Rabu (10/7) pukul 01.00 WIB. Tiwa pun meminta doa agar hajinya bisa mabrur diberikan kesehatan dan kekuatan.

"Alhamdulillah. Mander kuat, sehat, aamiin (semoga kuat, sehat)," harap Tiwa.


(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.