Kasubbag Tata Usaha Kemenag Kota Bandung Mimin Sutisna mengatakan Komsatun meninggalkan rumahnya di salah satu kompleks di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu pagi (6/7/2019).
"Dia pergi pada Ahad pukul 09.00 WIB," ujar Mimin ditemui di kantornya Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (12/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan meninggalkan rumah pada Ahad jam sembilan. Bawa mobil, izinnya mau ke bengkel," tambahnya.
Hal itu diketahui Mimin saat suami Komsatun datang ke kantor Senin (8/7/2019). Suaminya menemui rekan kerja Komsatun di kantor Kemenag Kota Bandung.
Sementara itu Ketua RW 21 Sumarna mengatakan Komsatun diketahui berangkat pagi dan sejak siang sudah tidak ada lagi kontak.
Berita kehilangan, ibu satu anak itu langsung dilaporkan kepada Polsek Cileunyi oleh suaminya.
"Sudah melaporkan ke Polsek Cileunyi, laporan kehilangan orang. Karena pada saat dicek sejak hari Minggu itu dari jam 12 ke atas sudah tidak ada kontak lagi," jelasnya.
Beberapa hari berselang, tepatnya pada Kamis 11 Juli kemarin sekitar pukul 18.30 WIB, pihak keluarga mendapat telepon dari Polsek Cileunyi.
"Kami dihubungi Polsek Cileunyi, ada penyidik dari Polres Banyumas untuk mencocokkan data bahwa benar yang ditemukan di sana diduga korban mutilasi adalah warga kami," pungkas Sumarna.
Komsatun menjadi korban mutilasi oleh Deni Prianto. Ia dieksekusi di Puncak Bogor, lalu di perjalanan menuju Banyumas, dimutilasi di dalam mobil. Selanjutnya potongan tubuhnya dibakar pelaku.
(ern/ern)