KNKT mengeluarkan laporan investigasi kecelakaan maut itu pada Selasa (9/7/2019). Kecelakaan ini berawal dari salah satu penumpang bernama Amshor (29) yang berupaya merebut telepon seluler dari pengemudi bus Safari Lux H-1469-CB.
Bus yang berangkat dari Terminal Pulogebang, Jakarta, itu diawaki 2 pengemudi dan 1 kernet serta mengangkut 39 penumpang. Bus berangkat pada 16 Juni 2019 pukul 21.00 WIB. Bus yang mengarah ke Cirebon itu lantas memasuki Km 150+900 Cipali sekitar pukul 01.00 WIB (17/6). Pada saat itu, terjadi penyerangan oleh Amshor, yang ingin merebut ponsel pengemudi sebelum masuk je jalur berlawanan (Cirebon arah Jakarta) dan menabrak beberapa kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, KNKT menemukan skid mark (jejak roda) bus yang berpindah jalur serta jejak roda mobil truk yang berpindah jalur akibat menghindari tabrakan. Fakta di lapangan menyebutkan tidak terdapat separator pagar pada median jalan tol sehingga, jika pengemudi lengah atau tidak dapat mengendalikan kendaraan, sangat dimungkinkan terjadi perpindahan jalur melalui median itu. Meski demikian, secara keseluruhan, ruas jalan, rambu, dan marka dalam kondisi bagus. Tidak ada gangguan yang terkait dengan jarak pandang atau gangguan visibilitas lainnya.
Berdasarkan keterangan saksi, KNKT menyebutkan, sepanjang perjalanan, dari rest area sampai lokasi kejadian, pengemudi pengganti kerap mengoperasikan telepon seluler selama mengemudi di saat pengemudi pertama beristirahat di bagian belakang bus. Penumpang yang duduk di sebelah pengemudi, dalam hal ini Amshor, tiba-tiba menyerang pengemudi untuk mengambil telepon seluler.
"Kejadian itu mengakibatkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraannya sehingga terjadi kecelakaan," kata KNKT. KNKT sendiri belum bisa mengambil keterangan dari Amshor karena dokter menyatakan kondisi mental yang bersangkutan belum stabil.
Berikut ini kesimpulan KNKT terkait kecelakaan maut di Jalan Tol Cipali pada 17 Juni 2019:
Kesimpulan:
1. Pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraannya disebabkan karena adanya interaksi langsung penumpang dengan pengemudi sehingga mengganggu konsentrasi pengemudi yang menyebabkan kendaraan masuk ke jalur rawan. Interaksi ini dipicu oleh perlakuan pengemudi yang mengoperasikan telepon genggam selama mengemudi sehingga penumpang berusaha merebut telepon seluler dimaksud dari pengemudi.
2. Sedangkan fatalitas pada korban meninggal dunia/luka berat pada kasus kecelakaan ini adalah sebagai berikut:
a. pengemudi, pembantu pengemudi, dan penumpang di mobil bus berdasarkan hasil autopsi meninggal dunia diakibatkan mengalami benturan hebat dengan benda keras. Ketiga korban tidak menggunakan sabuk keselamatan (kursi penumpang tidak tersedia sabuk keselamatan).
b. Pengemudi dan penumpang dalam mobil Xpander meninggal dunia karena terimpit bodi mobil penumpang dan mobil bus.
c. Penumpang mobil Toyota Innova yang meninggal dunia duduk pada bagian depan sebelah kiri, baris kedua sebelah kiri, dan tengah. Penumpang yang meninggal dunia tersebut seluruhnya dipastikan tidak menggunakan sabuk keselamatan dan pada jenis mobil ini tidak dilengkapi airbag pada tempat duduk penumpang bagian depan.
Tol Cipali: Tol Sepanjang 116 Km yang Minim Pagar Pembatas
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini