"Kurang-lebih 120 ribu liter (air yang terdistribusikan)," ujar Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Bekasi, Gatot, saat dihubungi, Senin (8/7/2019).
Kelima desa yang mengalami kekeringan itu adalah Desa Ridogalih, Desa Ridomanah, Desa Sirnajati, Desa Cibarusah Kota, dan Desa Nagacita. Kelima desa itu telah meminta bantuan air bersih sejak 21 Juni 2019. Ribuan keluarga terdampak kekeringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kelima desa, Gatot menyebut kekeringan terparah dialami desa yang berada di Kecamatan Cibarusah. Tidak adanya sumber air di desa tersebut membuat warga semakin susah mencari air bersih.
"Paling parah Cibarusah ya, karena nggak ada sumber air di sana. Benar-benar nggak ada air, sungai mengering. Di Cibarusah, sumur memang susah. Sungai Cipamingkis kering," ujar Gatot.
Sejauh ini, Gatot menyebut BPBD telah mengirimkan 24 tangki air bersih. Dalam satu minggu, BPBD memasok air bersih dalam tiga kali pengiriman.
"Kita kirim setiap Hari Senin, Rabu, dan Jumat," ujar Gatot.
BPBD berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa soal titik pemberian air bersih. Warga dapat mengambil air bersih secukupnya.
"Buat cuci, buat masak, mandi, jelaslah," imbuh Gatot.
Gatot memprediksi kekeringan terjadi hingga Desember. Gatot mengatakan terjadi potensi kekeringan di salah satu desa di Kecamatan Cibarusah.
"Ini ada informasi Desa Sindangmulya (mengalami) kekeringan. Itu (Desa Sindangmulya) masih (wilayah) Cibarusah," ujar Gatot.
Simak Juga 'Kekeringan, Petani di Karawang Pakai Air Tercemar untuk Pengairan':
(isa/mea)