Nasib Pencari Suaka di Kebon Sirih, Makan Siang dari Belas Kasih Warga

Nasib Pencari Suaka di Kebon Sirih, Makan Siang dari Belas Kasih Warga

Isal Mawardi - detikNews
Sabtu, 06 Jul 2019 14:08 WIB
Para pencari suaka sedang menyantap makan siang di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta - Para pencari suaka tampak memenuhi trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka menyantap makan siang di jalur pejalan kaki ini.

Pantauan detikcom, Sabtu (6/7), terlihat puluhan pencari suaka menyantap makan siang di depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Mereka makan dengan duduk lesehan beralaskan tikar. Terlihat para pencari suaka menyantap hidangan dari bungkusan kertas minyak berwarna cokelat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejumlah pengungsi makan langsung menggunakan tangan. Mereka terlihat lahap.

Sebagian pengungsi tampak tidur, ada pula yang hanya duduk beristirahat. Cuaca cukup terik siang ini. Pencari suaka makan siang berpadu bising kendaraan yang berlalu lalang.

Salah seorang pencari suaka, Ali (22), tampak bersiap menyantap nasi bungkusnya. Ia duduk bersila di dekat keluarganya.

"(Menu makan siang) nasi, ayam, dan saya tidak tahu apa ini (tempe)," ujar Ali dalam bahasa Inggris ketika ditemui di lokasi, Sabtu (6/7/2019).


Ia tidak mengetahui harga makanannya. Pria asal Afganistan itu bercerita soal seorang pemuda yang memberikan kupon makan kepadanya dan pencari suaka itu, kemarin (5/7).

Nasib Pencari Suaka di Kebon Sirih, Makan Siang dari Belas Kasih WargaMenu makan siang pencari suaka di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, 6 Juli 2019. (Isal Mawardi/detikcom)

"Kemarin ada orang yang memberi kita kupon dari restoran, jadi kita memberikan kupon itu dan mendapatkan makanan untuk makan siang. Satu kupon untuk 1 porsi makanan," ujar Ali.

Ali mengaku menukarkan kupon itu ke sebuah warung makan di belakang gedung UNHCR. Dengan keadaannya seperti ini, Ali mengatakan kebutuhan makanan dan minuman bergantung pada donasi.

"Untuk makanan dan minum, kita tidak punya banyak uang. Setiap hari kita membutuhkan makanan dan minuman untuk diri kita. Jadi kita menunggu orang lain untuk membagikan makanannya atau organisasi yang bersedia memberikan bantuan," ujar Ali.


Siapa sosok yang memberi makan para pencari suaka itu? Tak jelas betul. Ali juga tidak kenal. Dia hanya menyebut 'beberapa pria lokal' atau 'some local guys'. Sedangkan ibu penjaga warung nasi mengaku tak mengenal pemberi makanan untuk pencari suaka itu.

"Nggak tahu siapa dia, soalnya dia jarang makan di sini. Orangnya lumayan banyak sih," kata Lis (47), penjaga warung tegal Mulya, di belakang kantor UNHCR.

Nasib Pencari Suaka di Kebon Sirih, Makan Siang dari Belas Kasih WargaPara pencari suaka sedang menyantap makan siang di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (Isal Mawardi/detikcom)

Begitulah cara mereka mendapat makanan sehari-hari. Mereka bisa makan untuk bertahan hidup berkat kedermawanan orang-orang di Indonesia.

"Kita juga bergantung donasi," kata Ali. Dia menolak menyebutkan nominal uang yang dia terima dari orang-orang yang berbelas kasih kepada mereka.


(isa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads