Pantauan detikcom di trotoar depan Masjid Ar-Rayyan Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2019) sekitar pukul 10.00 WIB, tampak para pencari suaka itu duduk atau tiduran di alas yang mereka pasang di trotoar. Selain itu, terlihat juga ada pakaian yang dijemur di kawat berduri.
Para pencari suaka yang bertahan di trotoar itu terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak. Para pencari suaka itu juga terlihat membawa sejumlah barang seperti payung, koper, tas dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Seorang pencari suaka, Nasir Muhammad (27), mengatakan dia telah tinggal di trotoar Jalan Kebon Sirih selama 2 minggu. Sebelumnya, dia mengaku tinggal di Kalideres, Jakarta Barat.
"Ya kita ada di sana (Kalideres) 1 tahun 5 bulan. Kita nungguin di imigrasi sama pengungsi, sama UNHCR, tapi mereka nggak ada kabar," ujar Nasir dalam Bahasa Indonesia yang tidak lancar.
Nasir mengatakan mereka terpaksa pindah dari Kalideres karena dianggap memenuhi jalan dan trotoar. Dia menyebut ada 100 orang pencari suaka yang kini terlantar di trotoar Jalan Kebon Sirih.
"Ada orang pindah di sini, sekarang ada 100 (pengungsi) lebih disini," ujar Nasir.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut masalah pencari suaka yang terlantar di trotoar Jalan Kebon Sirih adalah tanggung jawab Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Menurutnya, UNHCR yang bertanggungjawab mencarikan negara yagn bersedia menampung para pencari suaka itu.
"Mungkin masalahnya bukan di pihak Indonesia-nya ya, tapi dengan pihak UNHCR yang mencarikan negara yang bersedia menampung mereka sebagai pengungsi ya. Itu di luar ranah pemerintah ya, karena itu adalah bagaimana tanggung jawab yang dimiliki oleh UNHCR untuk mencarikan status penempatan mereka," ujar Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah kepada wartawan di kantornya, Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini