Pantauan detikcom, Rabu (3/7/2019), ada puluhan pencari suaka yang duduk-duduk di trotoar di depan Menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kebanyakan dari mereka laki-laki, sebagian lagi perempuan dan anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada pengungsi yang menjemur baju di area trotoar. Mereka juga membawa koper, galon, hingga selimut.
Salah seorang pengungsi bernama Mohammad Idris mengaku sudah 1 pekan tinggal di trotoar Jalan Kebon Sirih. Pria asal Afganistan ini sudah 1,5 tahun di Indonesia dan sebelumnya bermukim di depan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta, Kalideres.
![]() |
Dia pindah karena selama ini dijanjikan kepastian oleh UNHCR. Namun Idris dan pengungsi lainnya tidak kunjung mendapat kabar.
"Kami tidak mendapat kabar apa pun, jadi kami datang ke sini, ke depan kantor mereka," kata Idris dalam bahasa Inggris.
detikcom juga melihat seorang pengungsi asal Afganistan yang sebelumnya pernah ada di Kalideres. Pria bernama Abdul Zabi itu mengaku pindah dari Kalideres karena sudah dilarang di sana.
"Di Imigrasi sudah tidak boleh lagi tinggal di jalan. Pihak Imigrasi juga sudah menutup registrasi. Di sana kami tidak punya rumah, tidak ada uang. Jadi kami ke sini, di sini juga tinggal di jalan. Sama saja," kata Zabi.
Menurutnya, saat ini sudah tinggal sedikit pengungsi yang bertahan di Kalideres. Zabi dan pengungsi lain pindah dari Kalideres ke Jl Kebon Sirih dengan naik TransJakarta.
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini