"Arah tembakan itu memang miring, jaraknya hanya 11 meter, kemudian arahnya juga lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini agak tinggi," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingginya kurang-lebih hampir 175 (cm) ke atas, kecil badannya, rambutnya lurus, agak panjang, mukanya agak hitam. Ini ciri-ciri yang berdasarkan keterangan saksi di TKP yang sudah diperiksa," terang Suyudi.
Suyudi sebelumnya menyebut Harun tewas di dekat flyover Slipi, Jakarta Barat. Berdasarkan autopsi, kata Suyudi, ditemukan proyektil peluru di jenazah Harun.
"Terhadap Harun Rasyid sudah dilakukan autopsi dan memang ditemukan proyektil peluru ukuran 9x17 mm, diduga ini adalah dari senjata non-organik Polri," ucap Suyudi.
Selain Harun, ada korban kerusuhan yang tewas akibat tembakan. Korban diketahui bernama Abdul Aziz.
"Saudara Abdul Aziz yang ditemukan kurang-lebih 100 meter dari Asrama Brimob, tepatnya di depan rumah sakit Pelni, ini juga diduga dilakukan oleh orang yang tidak dikenal dengan jarak yang tidak terlalu jauh, kurang-lebih sekitar 30 meter dari arah belakang, terkena di punggung sebelah kiri kemudian proyektilnya tersisa di dada sebelah kiri juga," ujar Suyudi.
Simak Juga 'Temuan Sederet Dugaan Pelanggaran HAM di Penanganan Aksi 21-22 Mei':
(zak/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini