"Kepanikan yang muncul, karena sosialiasi kurang. Makanya yang jadi kewenangan kami di provinsi, kita simulasikan, kita uji cobakan, kemarin saya sidak. Kita siap," kata Ganjar kepada wartawan usaia acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI dan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 di Alun-alun Purwodadi, Grobogan, Sabtu (29/6/2019).
Menurut Ganjar, pihaknya menyesuaikan dengan masa kini yakni di era digital, maka model yang dipakai pun dengan cara online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agara tidak panik atau khawatir lanjut Ganjar, pihaknya membuka ruang untuk berkomunkasi dengan semua pihak terkait.
"Kita kasih ruang bertanya di bagian informasi yang benar maka semua kesulitan akan bisa terselesaikan," ujar Ganjar.
Dia menyadari jika PPDB secara online di Jateng kurang sosialisasi. Karenanya akan digencarkan lagi sosialisasinya.
"Kurang sosialisasi. Kalau Ada lihat di kewenangan Jawa Tengah, kita bombardir dengan sosialisasi di medsos," ungkapnya.
"Sehingga anak yang setiap hari buka medsos bisa membaca dengan jelas. Alhamdulilah, pemerintah mengakomodasi usulan Jateng sehingga jalur prestasi bisa ditambah persentasenya," pungkas Ganjar.
Simak Juga 'Kata Pasha soal Kontroversi Zonasi Sekolah':
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini