Cerita Prof M Nuh Pinjam Uang Beli Motor dan Sponsor Seminar ke Luar Negeri

Cerita Prof M Nuh Pinjam Uang Beli Motor dan Sponsor Seminar ke Luar Negeri

Amir Baihaqi - detikNews
Minggu, 23 Jun 2019 18:03 WIB
Prof M Nuh launching tiga buku/Foto: Amir Baihaqi
Surabaya - Prof Mohammad Nuh menyebut ada dua sahabat yang telah berperan besar dalam perjalanan hidupnya. Menurutnya peran dua sahabatnya tak lain saat dia baru pulang kuliah dari Perancis dan saat mengajar di Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Sahabat pertama, kata Prof Nuh, yakni Airlangga Satriagung. Karena berkat pinjaman uangnya, Prof Nuh akhirnya mampu membeli motor yang digunakan untuk mengajar dari Waru ke kampus ITS waktu itu.

"Saya datang ke beliau dengan bahasa yang sangat terang 'Pak Agung aku nggak duwe opo-opo. Aku kudu ngulang setiap hari dari Waru ke ITS. Numpak bemo gak ada. Pinjam orang tua sungkan. Oleh karena itu saya mau pinjam Pak Agung. Dengan syarat ngembalikan kapan saja. Akhirnya beliau minjemin dan saya belikan sepeda motor. Dengan sepeda motor itu saya pakai untuk ngajar dari Waru ke ITS. Alhamdulillah terima kasih pak," kata Prof Nuh dalam sambutannya di Milad ke-60 dan Peluncuran Bukunya, Surabaya Minggu (23/6/2019).


Sedangkan sahabat yang kedua, lanjutnya, adalah Azis Baharwan. Prof Nuh menceritakan bahwa karena sponsor yang diberikan, dia akhirnya bisa mengikuti dan menggelar sejumlah seminar di luar negeri. Padahal waktu itu, di kampus ITS belum ada biaya dinas perjalanan ke luar negeri.

"Begitu saya jadi dosen dan harus seminar ke luar negeri waktu itu di ITS belum ada biaya dinas perjalanan ke luar negeri. Tetapi sekali lagi, nikmatnya punya sahabat di situlah. Akhirnya saya datang ke Pak Azis saya bilang 'Pak Azis mau nggak jadi sponsor saya untuk seminar ke luar negeri?' Beliau waktu itu menjadi direktur di Humpus. Akhirnya beliau pun berkenan mesponsori seminar-seminar awal sebagai dosen di luar negeri dan terima kasih Pak Azis," ujar mantan Mendikbud itu.

Selain dua sahabatnya yang telah disebut, masih ada banyak sahabatnya yang tidak bisa dihitung yang telah membantunya dalam perjalanan karirnya. Ia pun mengucapkan rasa terima kasih dan berdoa agar Tuhan membalas semua jasa-jasa sahabatnya itu.


"Dan tentu masih banyak yang harus kami sampaikan rasa terima kasih. Ada jutaan orang. Yang tidak bisa saya hitung yang bisa menghantarkan perjalanan hidup keluarga kami seperti ini. Dari lubuk hati yang dalam kami sampaikan terima kasih dan mudah-mudahan Allah senantiasa mengembalikan jasanya," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.