Dihadiri Chairul Tanjung, Peluncuran Buku Prof M Nuh Meriah

Surabaya - Peluncuran Buku Prof Mohammad Nuh bertepatan dengan Milad ke-60 berlangsung meriah. Ratusan undangan dari berbagai kalangan hadir di acara yang digelar di Hotel Novotel Samator Surabaya.

Salah satu tamu yang hadir yakni pendiri CT Corp, Chairul Tanjung. Dia mengaku mengenal lama Prof M Nuh. Chairul Tanjung bahkan mengaku mengenal betul mantan Rektor ITS. Sebab dia telah bersahabat semenjak belum menjadi apa-apa.

"Pak Nuh ini saya kenal sudah cukup lama. Jadi sebelum jadi apa-apa jadi saya tahu persis," kata Chairul Tanjung kepada detikcom di lokasi, Minggu (23/6/2019).

Persahabatan itu, lanjut pria yang akrab disapa CT itu, bahkan terus berlanjut saat sama-sama menjadi menteri di kabinet Presiden SBY dan sesudahnya. Tak hanya itu, selain di kabinet CT mengaku selalu saling bersama meski sudah tidak lagi menjabat menteri dan saling mengisi dengan hal kebaikan.

"Kami juga sama-sama di kabinet, kita sama-sama di banyak tempat. Jadi tentu Pak Nuh itu menurut saya seorang sahabat yang sangat baik. Kita saling mengisi untuk kebaikan banyak hal," ujar mantan menko perekonomian itu.

Baca juga: Tandai 60 Tahun Perjalanan Hidup, Prof M Nuh Luncurkan 3 Buku

Dirinya pun berharap peluncuran buku sahabatnya itu akan banyak membawa manfaat kepada pembacanya. Sebab menurutnya, buku-buku tersebut berisi pengalaman dari Prof Nuh itu dinilai akan bermanfaat khususnya generasi di bawahnya.

"Hari ini beliau juga meluncurkan tiga buah buku yang bisa menjadi pengalaman berharga selama 60 tahun. Dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik khususnya generasi yang di bawah Pak Nuh," harap CT.

Sementara Prof M Nuh mengungkapkan saat ini buku yang telah dicetaknya habis terjual karena banyaknya pemesanan. Ia juga mengaku dari hasil penjualan bukunya akan diwakafkan seluruhnya.

"Jadi buku ini kita wakafkan (hasil penjualannya). Ini tadi sudah ada yang sudah mengambil Pak Masud 1000 eksemplar. Ini sudah habis dan cetak ulang lagi. Jadi nanti yang sudah mengganti ongkos cetak, kita masukan ke wakaf," tandas Prof Nuh. (fat/fat)