Di SMPN I Tulungagung, antrean para calon siswa baru yang didampingi orang tua masing-masing mengantre sejak pagi. Bahkan hingga siang menjelang, para calon siswa masih tampak memadati lokasi pendaftaran.
Humas SMPN I Tulungagung Suroso mengatakan, panitia pendaftaran sistem zonasi menyiapkan 500 formulir pada hari pertama. Jumlah tersebut disesuaikan dengan kemampuan panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam melakukan pelayanan.
"Selama tiga hari ke depan kami membuka pendaftaran reguler dengan sistem zonasi. Kami hanya membatasi 500 formulir pada hari pertama, karena panitia harus melalukan proses verifikasi berkas pendaftaran dan ini butuh waktu tersendiri. Untuk yang belum bisa hari ini bisa besok atau lusa," kata Suroso, Rabu (19/6/2019).
Pada pendaftaran jalur reguler tersebut, seleksi penerimaan siswa sepenuhnya mengacu pada jarak antara tempat calon peserta didik dengan sekolah. Sehingga lokasi tempat tinggal yang lebih dekat akan memiliki kesempatan lebih besar dibanding yang lokasinya jauh.
"Jadi untuk zonasi seleksinya memang murni dari jarak yang didasarkan pada data azimut yang dikeluarkan oleh sekolah asalnya. Penerimaan sistem zonasi ini mencapai 90 persen dari total pagu 352 siswa," ujar Suroso.
Sedangkan untuk jalur prestasi dan mutasi atau mengikuti perpindahan tugas orang tua mendapat alokasi 10 persen dari jumlah pagu. Sehingga hanya 17 siswa jalur prestasi dan 17 siswa dari jalur mutasi yang bisa diterima di SMPN I Tulungagung.
"Untuk jalur prestasi dan mutasi sudah kami lakukan, totalnya ada 34 siswa, semua sudah terisi," imbuhnya.
Suroso mengakui pada sistem zonasi tahun ini masih banyak orang tua dan calon siswa yang kurang paham dengan regulasi dan sistem yang diterapkan. Sehingga panitia harus berkali-kali menjelaskan kepada para pendaftar.
"Dan memang SMPN I Tulungagung menjadi salah satu sasaran utama sekolah untuk di wilayah kota. Padahal semua sekolah statusnya sama. Gurunya juga sama-sama dapat ijazah. Mindset masyarakat memang harus diubah," kata Suroso.
Pihaknya berharap masing-masing calon siswa maupun orang tua bisa memahami sistem pendaftaran yang diterapkan oleh pemerintah dan tidak harus ke SMP I sebagai patokan utama.
"Orang tua harus memperhatikan jarak rumah dengan sekolah, jangan sampai memaksa untuk di sini apabila memang jaraknya terlalu jauh. Lebih baik di sekolah yang ada di dekatnya, toh sama saja," imbuhnya.
Hasil seleksi siswa baru akan diumumkan secara langsung melalui laman resmi PPDB Tulungagung di ppdb.tulungagung.net lengkap dengan jarak rumah calon siswa.
Sementara itu, salah seorang orang tua calon siswa baru Cahyono mengatakan, sistem pendaftaran zonasi dinilai sedikit mengalami kekacauan akibat adanya nomor antrean yang berlapis.
"Seharusnya nomor antrean yang pertama dilanjut sampai dengan tahap akhir pendaftaran. Tapi kenyataannya tidak, setelah ambil nomor antrean untuk ambil formulir ternyata saat verifikasi berkas juga ambil lagi nomor antrean," katanya.
Tonton video Inilah Hafidh, Siswa Peraih Nilai UN Sempurna:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini