Kepala Dishub Jatim Fattah Jasin mengatakan baik kapal yang digunakan atau pelabuhannya tidak mengantongi izin. Dia menambahkan meski telah ada pelabuhan yang resmi, namun masyarakat kerap menyeberang langsung.
"Pelabuhan Gowa-gowa itu pelabuhan tikus yang tidak diusahakan oleh pemerintah, jadi kapal kayu kapal penumpang itu tidak dapat persetujuan dari siapapun, jadi karepe dewe (Seenaknya sendiri), pelabuhan tidak resmi, pelabuhan tikus. Pelabuhan yang dikelola oleh desa, oleh kecamatan, dan masyarakat," kata Fattah saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (18/6/2019).
"Di kawasan Pelabuhan Raas itu sudah ada pelabuhannya, sudah ada, sudah kami bangun pelabuhan penyeberangan. Ada di Raas, tapi mereka langsung, itu ilegal, kapalnya juga tidak berizin," imbuhnya.
Fattah menambahkan sebenarnya kewenangan pengelolaan pelabuhan ada di kementerian melalui kantor syahbandar.
"Kewenangan keselamatan dan pengelolaan pelabuhan itu ada di kementerian, melalui kantor Syahbandar. Otoritas Syahbandar itulah yang berhak untuk kapal itu boleh berangkat apa ndak, di Jatim ada KSOP, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Kalianget, Sumenep dan Kepulauan itu ada di KSOP, bukan orangnya gubernur bukan saya, bukan Dishub. Tapi saya mewakili pemerintah provinsi harus ikut dalam penanganan tim ini, kalau sudah ini Basarnas yang punya," papar Fattah.
Kendati demikian, Fattah mengatakan Gubernur Khofifah telah memerintahkan OPD terkait untuk membantu pelaksanaan evakuasi.
"Ibu gubernur perintahnya segera lakukan evakuasi, kita sudah bekerja sama dengan basarnas langsung menggerakkan kapal untuk mencari 10 orang yang tadi malam hilang dan ternyata teridentifikasi 17 orang MD," pungkasnya.
Sementara itu informasi yang dihimpun Polda Jatim, jumlah penumpang kapal tenggelam sebanyak 60 orang. Korban selamat 39 orang, korban meninggal 17 orang, korban yang belum ditemukan 4 orang. Berikut rincian nama-namanya:
Korban kapal yang selamat:
1. Abd. Saad (35)
2. Ach Saifullah (25)
3. Achmad. Riadi (20)
4. Aditia Pratama (9 bulan)
5. Arim (50) Nakhoda
6. Bapak
7. Basri (45)
8. Dina Syafira (7)
9. Dini Aminarti (14)
10. Fandi (12)
11. Ginazzafira (7)
12. Heri Adiansyah (28)
13. Herman (35)
14. Hermansyah (30)
15. Ibu
16. Inara
17. Iqbal (17)
18. Kairul Anam (35)
19. Kairul Ulum (35)
20. M. Fardiansyah (12)
21. Madi (32)
22. Marwi (50)
23. Moh. Litfi Hakim (15)
24. Musadin (30)
25. Nur asiyah (27)
26. Nur ifansah (17)
27. Rahmad
28. Rahman (39)
29. Rahman Hakim (20)
30. Rauda (27)
31. Rodi (45)
32. Safira Auliana (5)
33. Salehan (36)
34. Sandriansah (17)
35. Sifa Nursiyami (9)
36. Sirtu (36)
37. Taufik Rahman (35)
38. Zainuddin (40)
39. Zei (27)
Nama 16 korban meninggal dunia yakni:
1. Zahra, perempuan, (29) alamat Gowa Gowa Kec. Ra'as.
2. Hanisah, perempuan, (30) alamat Gowa Gowa Kec. Ra'as.
3. Adam Albery Jaya, lk, (3) Dsn. Gowa Gowa
4. Susi, perempuan, (30) Dsn. Guwa Guwa
5. Idama, perempuan, (26) jl. Biduri
6. Hatija, perempuan, (45)
7. Noer Pajriah, perempuan, (28) Dusun Guwa Utara Rt.2 Rw. 1 Ds. Guea Kec. Ra'as Ka. Sumenep
8. Ummatun, perempuan, (27), Dsn. Guwa Rt.04 Rw.02 Ds. Guwa Kec. Ra'as Kab. Sumenep.
9. Suliha, perempuan, (25)
10. Herliana, perempuan, (41) jl. P Kesumanegara Rt.02 Rw. 0, Kel. Pulau Laut Utara Kec. Kota baru Hilir Kab. Kota Baru Propinsi Kalimantan Timur
11. Rahawiyah, perempuan, (63)
12. Masama, perempuan, (60)
13. Ratnawati, perempuan, (30), Jl. Kalibaru Barat, Rt.10 Rw.8 Kel. Cilincing kec. Kalibaru Kab. Kota Adm. Jakarta Utara
14. Elin, Putri Ibu Hanisah, perempuan (2) Dsn. Gowa Gowa Kec. Ra'as
15. Wahyu, laki-lki (3), Kec. Ra'as
16. Izzah, perempuan, (4)
17. Azam, laki laki (9)
Korban yang belum ditemukan ada 4 orang yakni:
1. Zihratul Imam
2. Rehan
3. Putri
4. Azeri (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini