Saat melakukan aksi, massa membawa keranda mayat sembari berteriak "lawan". Tujuannya mereka menuntut adanya Pengambilan Suara Ulang (PSU).
"Tuntutannya usut tuntas 2 surat suara yang hilang dan usut tuntas para provokator di Pager," tutur korlap aksi Agung Rizki Saifudin saat ditemui di lokasi, Selasa (18/6/2019).
Agung menambahkan saat ini kondisi di Pager tidak kondusif. Masyarakat dibuat panik. Ada 2 pos kamling yang sengaja dibakar oleh provokator.
"Kami ingin kepolisian segera mengusut pelaku pembakaran poskamling di Pager," terang dia.
Pun juga terkait hasil pilkades yang jelang pelantikan Kades gelombang kedua, Rabu (19/6) esok hari yang juga belum diputuskan oleh Bupati Ipong.
"Sampai saat ini belum ada jawaban dari pemerintah, meski kami sudah melakukan aksi sebanyak 5 kali," jelasnya.
Sementara Sekda Ponorogo Agus Pramono mengaku pihaknya masih menunggu keputusan final dari bupati. Paling lambat pada 9 Juli 2019. Terhitung dari hari pemungutan suara dikurangi cuti dan hari libur, maka penentuan waktu 30 hari jatuh pada 9 Juli 2019.
"Tapi kalau misalkan pak bupati memberikan pengumuman hari ini ya alhamdulillah, semakin cepat semakin baik," paparnya.
Menurutnya, pihak panitia penyelenggaraan pilkades tingkat kabupaten telah memberikan kajian kepada Bupati Ipong. Tinggal bagaimana keputusan yang diambil, apakah PSU atau melantik pemenang kades 02.
"Dan hasil keputusan nanti, kalau memuaskan alhamdulilah. Kalau tidak memuaskan silakan lewat jalur hukum," pungkas dia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini