"Semua data yang dikumpulkan oleh tim data, tim IT yang kemarin terkanalisasi di tim hukum, jadi silakan di-crosscheck, klarifikasi dengan tim hukum," kata Sandiaga di Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Klaim keunggulan Prabowo-Sandi yang disampaikan ke MK mengalami perubahan dari awalnya 62 persen menjadi 52 persen. Bahkan terakhir, pihak Prabowo mengklaim unggul dari Jokowi dengan perolehan 71 juta suara. Sandiaga menegaskan data perubahan itu memiliki basis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sandiaga menjelaskan soal penggelembungan data paslon 01 sebesar 20 juta suara yang disampaikan di sidang MK. Menurutnya, data itu bisa di-crosscheck dan sudah berdasarkan bukti bukti.
"Itu juga bagian daripada materi persidangan, silakan dilakukan klarifikasi ke tim hukum karena menurut saya itu bagian persidangan, ya tentunya harus dilandasi dengan bukti bukti," papar Sandiaga.
Sebelumnya, Prabowo-Sandiaga kembali mengeluarkan klaim kemenangan baru. Ketua tim hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto (BW), mengatakan pihaknya memenangi Pilpres 2019 dengan meraih 71.247.792 suara. Angka ini berbeda dengan angka yang tertuang dalam gugatan di MK, di mana mereka mengklaim menang sebanyak 68.650.239 suara.
Berdasarkan hitungan tim IT internal, kata BW, ada penggerusan suara 02 sebesar lebih dari 2.500.000 dan penggelembungan suara 01 sekitar di atas 20.000.000.
"Sehingga perolehan sebenarnya untuk suara pasangan 01 sekitar 62.886.362 (48%) dan suara untuk pasangan 02 sekitar 71.247.792 (52%)," kata BW melalui keterangan tertulis, Jumat (14/6/2019).
Angka persentase yang ditulis di kutipan di atas sesuai dengan rilis pers yang disampaikan tim Prabowo-Sandi. Namun, jika dihitung, angka persentase yang ditampilkan tak akurat. Dengan klaim angka terbaru tersebut, persentase suara Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi 47%, sedangkan Prabowo-Sandi 53%.
Tim Kampanye Nasional (TKN) menyindir soal inkonsistensi Prabowo-Sandi karena klaim kemenangan yang terus berubah. Pasangan nomor urut 02 itu disebut linglung.
"Semakin hari memang tim Prabowo ini makin seperti tim yang linglung. Saking kebingungannya, tidak punya data dan fakta yang konkret, mereka lalu mengarang yang membodohi publik karena berubah-ubah," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.
Tonton video Sidang MK, Medsos Tak Dibatasi Jika Hoax Tidak Melonjak:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini