"Ada statement tidak di (kubu) 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno), bubarkan koalisi. Dari mana hal demikian? Silakan bawa itu, tapi jangan bawa Demokrat," ucap salah satu senior Partai Demokrat, Max Sopacua dalam jumpa pers di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).
Menurut Max, dukungan kepada Prabowo dilakukan dengan proses rakernas dan secara resmi. Maka, jika akhirnya menyatakan keluar, harus secara resmi pula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Max mendukung pernyataan dari Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan terkait koalisi di 02. Hinca, kata Max, menyebut Demokrat tetap di koalisi sampai putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilu Umum (PHPU) Mahkamah Konstitusi (MK).
"Bagaimana posisi Demokrat dalam hal sikapi buat koalisi? Kami pada awalnya kemunculan di berita (soal keluar koalisi), kami sampaikan tidak setuju. Kami dukung statement Sekjen Hinca, Demokrat tetap di 02 sampai persoalan MK selesai," ucap Max.
Max pun menyoroti soal hasil Pemilu Legislatif Partai Demokrat. Partai Demokrat disebut hanya mendapat suara 7,7 persen.
"Kami tidak desak (DPP) kami memberi gambaran umum DPP, agar tidak tinggal diam. Masa kita banggakan cuma 7,7 persen. Kita pernah 20 persen. 7,7 persen sama dengan 2004," kata Max.
"DPP harus berpikir bagaimana semangat masyarakat jadi bagian Demokrat. Kata Pak SBY (Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono) kita selalu punya prinsip million friends, and zero enemy," ujar Max.
Simak juga video Ketua MK Rela Nginap Demi Tuntaskan Berkas Sengketa Pemilu:
(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini