"Ini pengakuan dari berita acara pemeriksaan, testimoni yang disumpah. Bukan karangan kita. Paling tidak kan sudah bisa menetralisir bahwa Wiranto lebay, karangan pemerintah, karangan aparat keamanan, mencari popularitas. Masyaallah, ya, saya katakan. Tapi saya nggak ngomong apa-apa," ujar Wiranto seusai pelantikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Wiranto meminta publik bersabar terkait pendalaman kasus kerusuhan 22 Mei. Pihak terkait masih melakukan pengusutan.
"Memang belum selesai, namanya saja masih proses hukum. Masih perlu pendalaman, masih perlu pengembangan. Ya masyarakat harus sabar. Sekarang kan nggak sabar, seakan-akan harus segera tuntas. Nggak bisa. Dari itu kita kembangkan, kita dalami, nanti kita ketemu konfigurasi, anatomi kerusuhan secara utuh, ketemu pasti," ucapnya.
Dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/6), disebutkan Habil Marati memberikan uang SGD 15 ribu ke Kivlan Zen. Duit ini kemudian diserahkan kepada tersangka H Kurniawan alias Iwan untuk membeli senjata. Polisi menyebut Habil Marati juga memberikan uang Rp 60 juta kepada tersangka H Kurniawan alias Iwan untuk dana operasional.
Tonton video Eksklusif! Iwan Buka-bukaan Diorder Kivlan Zen Bunuh Luhut & Wiranto:
(dkp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini