Simulasi digelar di atas KMP Pratitha IV, Rabu (29/5/2019). Kapal tersebut diceritakan mengalami kebocoran lambung. Mengetahui hal ini, tim tanggap darurat langsung bertindak memberikan pertolongan. Tim segera melakukan evakuasi seluruh penumpang dan kru kapal dengan menggunakan perahu karet menuju ke daratan.
Semua armada bahu membahu mengevakuasi penumpang dan kru kapal yang mengalami kebocoran lambung. Tak sampai satu jam, seluruh penumpang dan kru kapal berhasil dievakusi ke daratan. Mereka yang mengalami luka langsung mendapatkan perawatan dari tim medis.
"Kita melakukan upaya evakuasi dan penyelamatan. Ini merupakan latihan kami melakukan upaya penyelamatan jika ada kecelakaan laut," kata Kepala KSOP Tanjungwangi, Agus Winartono kepada wartawan.
Tim tanggap darurat ini merupakan gabungan dari beberapa instansi terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Syahbandar dan petugas Pelabuhan Ketapang. Dalam simulasi ini diterjunkan dua speed boat serta empat perahu karet milik TNI AL dan Satpol Air Polres Banyuwangi.
Agus Winartono menyatakan, Tim Tanggap Darurat ini sebenarnya sudah dibentuk beberapa bulan lalu. Tim ini dibentuk untuk menangani musibah khususnya yang terjadi di wilayah laut.
"Beberapa bulan lalu sudah kami melakukan latihan dasar," tegasnya.
Simulasi ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan rasa aman bagi pemudik yang pulang kampung menggunakan jasa pelayaran kapal di Selat Bali. Sebanyak 30 personil gabungan disiagakan di Selat Bali menggunakan beberapa speed boat dan perahu karet yang siap siaga jika musibah terjadi.
"Latihan kali ini untuk menguatkan koordisnasi, kesiapan personil, kesiapan armada, sarana dan prasarananya," ungkapnya.
Tonton video 1.200 Personel Gabungan Siap Amankan Lebaran 2019 di Banyuwangi:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini