Teknisi Transfuri Darah UTD PMI Lamongan, Eko Harijono mengatakan hingga saat ini memang belum bisa memenuhi kebutuhan darah di Lamongan. Dalam satu bulan, kata Eko, PMI Lamongan masih kurang sekitar 400 kantong darah dari 1.300 sampai 1.400 kantong darah yang ada.
"Hari ini kita mengambil darah sebanyak 200 kantong darah dari Surabaya. Hal ini terpaksa dilakukan karena PMI Lamongan belum bisa memenuhi kebutuhan sebanyak itu," kata Eko kepada wartawan saat dikofirmasi, Selasa (28/5/2019).
Eko menambahkan, selama bulan Mei pihaknya sudah dua kali mengambil darah dari Surabaya. Untuk hari ini, lanjut Eko, pihaknya mengambil darah dari Surabaya terdiri dari golongan darah A sebanyak 25 kantong, B 50 kantong, O 100 kantong dan AB 25 kantong.
"Pengambilan darah dari Surabaya itu bukan berarti PMI Lamongan tidak ada stok darah, tapi sebagai langkah antisipasi dan untuk memenuhi kebutuhan penderita," jelasnya.
Untuk hari ini, lanjut Eko, tercatat stok darah untuk semua golongan masih lengkap. Golongan darah A ada 33 kantong, B sebanyak 66 kantong, O sebanyak 171 kantong dan AB sebanyak 29 kantong. Meski kesadaran warga Lamongan semakin tumbuh untuk mendonorkan darahnya, namun permintaan darah di UTD PMI Lamongan semakin meningkat.
"Kita per bulan bisa memasok kebutuhan penderita rata-rata 1.000 kantong," katanya.
Selama ramadhan, PMI tidak hanya mengambil darah dari para pendonor di siang hari saja, tapi juga bekerja jemput bola pada malam hari. Sesuai permintaan lembaga atau kelompok masyarakat.
"Untuk yang individu, banyak yang langsung datang ke Kantor UTD PMI di Lamongan. Dan selama Ramadhan, per orang yang mendonorkan darahnya dan datang ke kantor PMI mendapat souvenir berupa kaos PMI," ujar Eko seraya menambahkan animo masyarakat untuk mendonorkan darahnya secara individu di Lamongan cukup tinggi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini