Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin mengatakan, 270 tenaga medis yang diterjunkan terdiri dari dokter, bidan, perawat dan tenaga analis laboratorium. Mereka diterjunkan ke setiap pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan) yang dibuat oleh polisi di jalur mudik mulai H-7 sampai H+7 lebaran, atau 29 Mei-13 Juni 2019.
Para tenaga medis juga disiagakan di 27 puskesmas di wilayah Kabupaten Mojokerto. Selain itu, lanjut Didik, pihaknya juga menerjunkan 28 mobil ambulans ke setiap pospam dan posyan. Setiap mobil ambulans sudah dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan obat-obatan. Dia juga menjamin tersedianya stok darah untuk melayani para pemudik.
"Tenaga medis kami bagi menjadi tiga shift, pagi, siang dan malam. Setiap shift setidaknya terdiri dari dokter, bidan dan perawat. Sehingga kami siap melayani pemudik selama 24 jam," kata Didik usai apel gelar tenaga medis dan ambulans untuk mudik lebaran 2019 di halaman kantornya, Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko saat dikonfirmasi, Selasa (28/5/2019).
Dari puluhan pospam dan posyan yang tersebar di jalur mudik Kabupaten Mojokerto, lanjut Didik, titik Gotekan, Kecamatan Pacet menjadi prioritas. Menurut dia, di jalur alternatif Pacet-Cangar, Kota Batu ini rawan terjadi kecelakaan akibat rem kendaraan blong. Khususnya pada momen libur lebaran nanti.
"Di jalur Gotekan kita kerjasama dengan PMI dan para relawan untuk mengantisipasi saat liburan, puskesmas terdekat kami siagakan," ujarnya.
Di wilayah Polres Mojokerto saja, telah dibuat 9 pospam dan 2 posyan. Pos-pos tersebut tersebar di Trowulan, Jampirogo, Kenanten, Mertex, Taman Mojosari, Jasem, Gotekan, Air Panas Padusan, Daplang, serta posyan di jembatan timbang Trowulan dan Pacet.
Didik mengimbau, para pemudik yang mengalami keluhan kesehatan agar tak sungkan mampir ke pos-pos tersebut. Para petugas medis akan melayani pemeriksaan secara gratis sesuai keluhan para pemudik. Di setiap pos, para pemudik juga dibolehkan beristirahat untuk melepas lelah.
Sementara bagi pemudik yang membutuhkan rujukan, pihaknya telah menyiapkan 10 rumah sakit yang beroperasi 24 jam. Terdiri dari 2 rumah sakit pelat merah dan 8 rumah sakit swasta.
"Selain itu dari 27 puskesmas yang ada, 16 puskesmas rawat inap kami buka selama 24 jam. Utamanya yang di jalur mudik mulai wilayah Dawarblandong sampai Trawas dan Ngoro," terangnya.
Belajar dari arus mudik tahun lalu, kata Didik, para petugas medis paling banyak menangani pemudik yang mengalami diare dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Selain itu, penyakit-penyakit tidak menular yang dialami pemudik juga patut diwaspadai kambuh setiap saat.
"Perlu diwaspadai penyakit-penyakit kambuhan. Misalnya hipertensi, diabetes dan asam urat. Ketika butuh rujukan, langsung kami lakukan. Supaya masyarakat bisa mudik nyaman," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini