Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan menyebut seorang habib yang ditangkap yakni Habib Abdul Kodir Al Hadad atau Habib Abdul Qodir Al Hadad. Sementara untuk lima habib lainnya, Luki mengaku telah mengantongi identitasnya.
Sedangkan untuk oknum Habib Abdul Kodir, Luki menyebut dia menjadi dalang dalam pembakaran ini. Luki mengatakan oknum Habib Abdul Kodir ini yang merencanakan pembakaran. Dia juga membuat bom molotov, membuat sumbu, membawa massa sebanyak dua pick up atau 70-an orang hingga memberi komando pada massa untuk melempari mapolsek dengan bom molotov dan batu.
Tak hanya itu, Habib Abdul Kodir ini juga ikut melempari mobil dinas di Mapolsek Tambelangan. Dia juga menyuruh massa untuk membeli bensin sebanyak dua liter yang digunakan dalam pembakaran.
"Ini aktor intelektualnya adalah habib AK. Dia yang merencanakan, dia menyiapkan segala macam," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (27/5/2019).
Lalu, apa peran lima habib lainnya yang belum tertangkap? Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan pihaknya masih mendalami peran kelima habib ini. Namun, dia masih enggan memaparkan lantaran masih dalam proses penangkapan.
"Masih kita dalami, tunggu dulu lah. Kan masih belum tertangkap," ungkap Barung.
Sementara kemarin, Minggu (26/5) Kapolda Jatim telah bertemu sejumlah ulama Madura untuk meminta bantuan dalam menyerahkan pelaku. Pasalnya, beberapa habib sembunyi di pondok pesantren.
"Dari 6 orang (yang sudah ditangkap) sudah kami tentukan menjadi tersangka dan ini akan kami kembangkan terus. Dan tadi para ulama para kiai akan membantu kita menyerahkan (tersangka lainnya). Karena kami tahu pelaku-pelaku saat ini sedang berlindung mengamankan diri di pondok-pondok pesantren," beber Luki. (fat/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini