Beda Massa Perusuh dan Massa Damai di Aksi Demo 22 Mei

Round-Up

Beda Massa Perusuh dan Massa Damai di Aksi Demo 22 Mei

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 23 Mei 2019 19:32 WIB
Rusuh di depan Bawaslu pada 22 Mei 2019 (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Polisi telah berhasil mengungkap sosok para pelaku rusuh dalam aksi demo 22 Mei. Polisi memastikan ada perbedaan yang tegas antara kelompok massa damai dan kelompok massa perusuh. Bagaimana perbedaannya?

Massa Damai Membubarkan Diri, Massa Perusuh Menyerang

Polisi menyebut kerusuhan yang terjadi dalam aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu kemarin disebabkan oleh 300 massa perusuh. Kelompok massa perusuh ini berbaur dengan massa aksi damai sebelum melakukan provokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu diikuti oleh 6.000 orang. Mulanya, penyampaian orasi berlangsung secara damai sampai akhirnya pada pukul 18.00 WIB, massa damai meminta perpanjangan waktu. Polisi lalu memberikan toleransi, sehingga peserta aksi damai melanjutkan orasinya.

Namun, tak lama kemudian, ada massa yang tiba-tiba membuat kerusuhan. Mereka melempari polisi dengan bom molotov dan batu.

"Tiba-tiba dari kelompok besar massa, ada sekira 300 massa yang bisa kita kategorikan massa perusuh yang tiba-tiba lempar molotov, lempar batu," kata Irjen Iqbal dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Akibat serangan tiba-tiba ini, polisi belum mempersiapkan alat-alat pengendalian massa (dalmas). Saat dihalau, massa perusuh itu tidak kunjung mundur. Sedangkan massa aksi damai, kata Iqbal, justru langsung berlari dan membubarkan diri.

"Massa damai, ketika ada kerusuhan tersebut yang dilakukan tiba-tiba sekira 300 massa perusuh, berlari dan membubarkan diri. Tiga ratus (massa perusuh) ini terus melakukan penyerangan yang membabi buta," ucapnya.

Massa Perusuh Langsung Ditangkap

Polisi pun menangkap 185 orang yang diduga terkait kerusuhan di sejumlah lokasi pada 22 Mei 2019. Mereka ditangkap di beberapa titik berbeda.

"Kami menangkap 185 orang tadi malam," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (23/5).



Penangkapan dilakukan di sejumlah lokasi kerusuhan. Antara lain di depan Bawaslu, sekitar Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Menteng, Gambir, sekitar Slipi, dan Petamburan.

"Bervariasi, tempat kejadian perkara, di depan Bawaslu, sekitar Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Menteng, Gambir, sekitar Slipi, dan Petamburan," tuturnya.



Massa Perusuh Sudah Menyiapkan Senjata

Iqbal juga mengatakan massa perusuh telah menyiapkan sejumlah senjata untuk menyerang aparat keamanan.

"Benda-benda berbahaya lainnya juga dilempar, ada berupa tombak dan sebagainya, menurut petugas kemarin dari beberapa massa yang kita amankan tadi malam bahwa alat-alat tersebut sudah dipersiapkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Iqbal juga mengatakan nantinya para pelaku rusuh ini bakal diperiksa. Polisi ingin mendalami informasi lain dari para pelaku rusuh.

"Yang tadi malam juga akan kami periksa," ucapnya.



Massa Perusuh Positif Memakai Narkoba

Iqbal juga menjelaskan beberapa pelaku rusuh yang ditangkap dipastikan positif menggunakan narkoba. Setidaknya, hingga saat ini ada empat orang yang positif narkoba.

"Yang diamankan oleh Pak Argo (Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono), 257 (tersangka) itu tatonya banyak itu. Terus ada beberapa orang, kalau tidak salah, 4 orang positif narkoba," kata Iqbal.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads