Massa Damai Membubarkan Diri, Massa Perusuh Menyerang
Polisi menyebut kerusuhan yang terjadi dalam aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu kemarin disebabkan oleh 300 massa perusuh. Kelompok massa perusuh ini berbaur dengan massa aksi damai sebelum melakukan provokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu diikuti oleh 6.000 orang. Mulanya, penyampaian orasi berlangsung secara damai sampai akhirnya pada pukul 18.00 WIB, massa damai meminta perpanjangan waktu. Polisi lalu memberikan toleransi, sehingga peserta aksi damai melanjutkan orasinya.
Namun, tak lama kemudian, ada massa yang tiba-tiba membuat kerusuhan. Mereka melempari polisi dengan bom molotov dan batu.
"Tiba-tiba dari kelompok besar massa, ada sekira 300 massa yang bisa kita kategorikan massa perusuh yang tiba-tiba lempar molotov, lempar batu," kata Irjen Iqbal dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Akibat serangan tiba-tiba ini, polisi belum mempersiapkan alat-alat pengendalian massa (dalmas). Saat dihalau, massa perusuh itu tidak kunjung mundur. Sedangkan massa aksi damai, kata Iqbal, justru langsung berlari dan membubarkan diri.
"Massa damai, ketika ada kerusuhan tersebut yang dilakukan tiba-tiba sekira 300 massa perusuh, berlari dan membubarkan diri. Tiga ratus (massa perusuh) ini terus melakukan penyerangan yang membabi buta," ucapnya.
Massa Perusuh Langsung Ditangkap
Polisi pun menangkap 185 orang yang diduga terkait kerusuhan di sejumlah lokasi pada 22 Mei 2019. Mereka ditangkap di beberapa titik berbeda.
"Kami menangkap 185 orang tadi malam," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (23/5).
Penangkapan dilakukan di sejumlah lokasi kerusuhan. Antara lain di depan Bawaslu, sekitar Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Menteng, Gambir, sekitar Slipi, dan Petamburan.
"Bervariasi, tempat kejadian perkara, di depan Bawaslu, sekitar Bawaslu, Patung Kuda, Sarinah, Menteng, Gambir, sekitar Slipi, dan Petamburan," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini