"Di Dusun Tawarsari (Kecamatan Wonosari) ada 9 ekor sapi, 36 ekor kambing dan 3 ekor domba yang disuntik antibiotik, karena Tawarsari masuk perbatasan dengan (Dusun Grogol). Lalu di RT 2 (Dusun) Grogol 4 ada tambahan 2 ekor sapi dan 12 ekor kambing yang disuntik," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto saat ditemui di kantornya, Kamis (23/5/2019).
Hewan ternak yang berada pada radius 1 kilometer dari RT 3 Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul turut disuntik antibiotik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menjelaska saat ini sudah ada ratusan hewan ternak yang disuntik antibiotik. Jumlah tersebut menurutnya akan terus bertambah, mengingat saat ini petugas di lapangan masih melakukan penyuntikan hewan ternak di beberapa titik.
"Total hewan ternak yang disuntik meliputi Kecamatan Karangmojo dan Wonosari, rinciannya ada 111 ekor sapi, 297 ekor kambing dan 3 ekor domba yang sudah disuntik antibiotik. Dan saat ini proses penyuntikan masih di 3 Dusun lagi, yaitu Dusun Grogol 1,3 dan 6," ucap Bambang.
Terkait adanya kebijakan pembatasan hewan yang keluar masuk dari Gunungkidul pasca temuan sapi antraks, Bambang mengaku belum bisa memastikannya. Mengingat untuk memutuskan hal itu memerlukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.
"Hari ini jam 1 siang baru akan rapat di Pemda dengan tim antar OPD dengan Sekda membahas itu (pembatasan keluar masuk hewan ternak di Gunungkidul). Karena kewenangan pembatasan itu kewenangan bupati, sedangkan kami hanya berwenang merekomendasi saja," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini