Setiap sore selama Bulan Ramadhan, warga sekitar dan jemaah Masjid Astana selalu berbuka dengan bubur suro. Bubur tersebut merupakan kuliner paling ditunggu masyarakat Bumi Wali sebagai takjil sejak zaman Sunan Bonang.
Bubur Suro memiliki citarasa kaya rempah nan gurih sehingga nikmat untuk berbuka puasa. Menurut cerita warga dan abdi dalem Makam Sunan Bonang, konon dulu bubur tersebut dimasak langsung sang sunan saat siar Islam di Pulau Jawa.
"Bubur yang berwarna kuning emas ini biasa disebut bubur suro. Kuliner sejak zaman Sunan Bonang. Resepnya turun temurun ini" ucap Ridwan, juru masak bubur suro kepada detikcom, Kamis (16/5/2019).
![]() |
Untuk mendapatkan rasa dan aroma yang khas, bahan-bahan tersebut dimasak dalam dua wajan selama hampir tiga jam dengan menggunakan kayu bakar. Setelah salat asar, warga antre untuk mendapatkan jatah bubur suro tersebut.
Video: Bubur Suro, Takjil Nikmat Warisan Sunan Bonang
"Iya ikut antre tiap sore. Kalau rasanya gurih dan bisa membuat segar dan hangat di badan." Ucap salah satu warga Komplek Sunan Bonang, Hasyim, kepada detikcom.
Seperti pantauan detikcom, dua wajan bubur tersebut bisa ludes tanpa perlu menunggu lama. Warga Tuban antusias menjadikan bubur suro sebagai takjil buka puasa. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini