Untuk terus melestarikan penganan khas tradisional itu, SMP ini mengajak siswanya untuk berlomba menghias bubur Suro. Setelah disajikan semenarik dan secantik mungkin, bubur itu bisa dimakan bersama setelah sebelumnya dinilai oleh para juri.
Adalah SMP Mu'allimat NU Gresik yang menggelar lomba itu. Para siswa dipersilakan mengkreasikan kreativitas mereka agar penganan dari beras itu lebih menarik saat disajikan. Bubur Suro tersebut mereka kreasikan dengan topping mulai dari telur gulung, udang, kering tempe hingga daging sapi.
Meski ada banyak lauk yang ditambahkan, namun para peserta masih menggunakan topping khas alias legendaris bubur Suro seperti buah delima, jagung, tomat, serta aneka sayur.
Alfu layli. siswa kelas 9B mengatakan ia dan teman-temannya awalnya kesulitan membuat dan menghias bubur suro. Namun setelah berulangkali dicoba, ia malah menikmati.
"Awalnya bingung, tapi karena ingin menang, kami bertanya dan belajar sama guru dan ibu di rumah. Alhamdulillah sekarang sudah nggak bingung buat bubur suro," kata Alfu.
Wakil Kepala SMP Mu'allimat NU Gresik M Makhmudin mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk melestarikan tradisi. Para siswa diajak untuk mempertahankan atau melestarikan kearifan lokal yang bila tak dilakukan mungkin saja akan hilang ditelan zaman.
Baca juga: 9999 Orang Makan Bubur Pecahkan Rekor MURI |
"Salah satu cara agar generasi muda ini mengenal tradisi leluhur salah satunya adalah dengan kegiatan seperti ini," ujar Makhmudin, Sabtu (22/9/2018).
Makhmudin menambahkan kegiatan membuat bubur Suro sudah dilakukan di SMP Mu'allimat NU Gresik sejak 1986. Filosofinya adalah berlabuhnya kapal Nabi Nuh yang terjadi di Bulan As-Syuro. Saat itu umat Nabi Nuh membuat sajian sebagai tanda syukur.
"Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kreativitas siswa dalam bidang tata boga, karena siswa di sini perempuan semua. Kegiatan ini juga untuk merangsang siswa agar lebih kreatif di bidang tata boga," tandas Makhmudin. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini