"Kita berbaik sangka dulu, kita berharap penyelenggara pemilu melakukan revisi koreksi, kita berharap demokrasi ini kita jaga bersama karena ini martabat bangsa," kata Sandi usai berbuka puasa di Rumah Pemenangan BPP Jatim di Jalan Gayungsari Surabaya, Rabu (15/5/2019).
Meski banyak menemui kecurangan, Sandi mengaku tetap ingin berbaik sangka. Saat ditanya alasannya, dia mengatakan momen Ramadhan baiknya digunakan untuk melakukan kebaikan. Dia pun ingin momen ini digunakan untuk memperbaiki berbagai kecurangan itu.
"Berbaik sangka adalah dianjurkan apalagi di bulan suci Ramadhan. Karena masih ada waktu untuk perbaikan," pintanya.
Sandi pun mencontohkan banyak masalah dan kecurangan dalam Pemilu 2019. Misalnya money politic, kesalahan input data, hingga memakan banyak korban meninggal dunia.
"Politik uang sudah luar biasanya ditemukannya oleh karena kita harapkan ada tindakan koreksi. Selain itu banyak sekali yang wafat ini merupakan pemilu yang memakan korban yang banyak," lanjutnya.
Menanggapi berbagai kecurangan, Sandi pun berpesan pada relawan jika perjuangan ini belum usai. Dia mengajak para relawan tetap menegakkan demokrasi di Indonesia hingga titik darah penghabisan.
"Dan kita sampaikan kepada relawan bahwa perjuangan belum selesai. Kerjaan belum tuntas kita terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Kita tegakkan demokrasi menjadi pilar berkehidupan berbangsa dan bernegara, kita pastikan jangan sampai tercederai," ajak Sandi.
Sandi juga mengaku pihaknya tak akan tinggal diam. Namun, Sandi juga enggan merinci apa yang akan dilakukannya jika tak melaporkan kecurangan ini ke MK.
"Kami pastikan bahwa kami tidak tinggal diam pada kegiatan-kegiatan yang mencederai demokrasi, tapi kita ambil tindakan untuk perbaiki," pungkasnya.
Tonton juga video Bawaslu Bacakan Putusan dari Laporan BPN soal Kecurangan:
(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini