"Menurut saya, beliau seorang kesatria, yang berani mengambil sikap untuk mengundurkan diri. Kita sangat menghargai sikap Pak Said yang menurut saya kesatria, contoh yang baik dan teladan yang baik menurut saya," kata juru bicara BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).
Baca juga: Said Didu Pensiun Dini demi Jadi 'Oposisi' |
Andre mengatakan tak banyak orang yang berani mundur dari jabatan karena ingin fokus mengkritik pemerintah. Menurutnya, yang ada justru mereka yang tidak mau mundur walaupun sudah terbukti berpolitik praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Gerindra ini menilai Said telah memberikan tradisi baru dalam sejarah Indonesia dengan sikapnya yang berani mundur dari jabatan. Dia lalu menyinggung sikap berbeda dari kedua cawapres soal jabatan masing-masing.
"Saya nilai yang dilakukan oleh Pak Said ini adalah sikap yang kesatria dan contoh yang baik bagi rakyat Indonesia. Sama seperti Bang Sandi, maju dari wakil presiden, beliau mengundurkan diri dari Wagub DKI. Beda dengan Pak Kiai Ma'ruf, hanya nonaktif jadi Ketua MUI," tuturnya.
Sebelumnya, Said Didu memutuskan pensiun dini dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) karena ingin fokus mengkritik pemerintah. Dia mengundurkan diri setelah menjadi abdi negara selama 32 tahun.
"Saya mengajukan pengunduran diri ke sekretaris utama ke BPP Teknologi untuk keinginan saya untuk berhenti menjadi pegawai negeri sipil setelah mengabdi 32 tahun 11 bulan 24 hari. Yang sebenarnya saya masih punya kesempatan untuk tidak pensiun sampai umur 65 tahun karena saya, jadi seharusnya pensiun itu 2027, tapi saya majukan jadi 2019," ucap Said Didu.
"Alasan utama saya adalah saya ingin bebas berkiprah di negeri untuk melakukan perbaikan, itu alasan utama saya. Tidak diatur-atur oleh aturan yang dibikin sedemikian rupa, hingga ruang pengabdian semakin sempit," imbuhnya.
Said Didu: Kecurangan Pemilu Terstruktur, Sistematis, dan Masif (azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini