Kapolsek Dawarblandong, AKP Supriadi membenarkan penemuan mayat berjenis kelamin pria tersebut. Menurut dia, mayat terbakar dalam keadaan tengkurap ini ditemukan warga di Dusun Manyarsari, Desa Gunungsari.
"Mayat ditemukan di kawasan hutan kayu putih Dusun Manyarsari," kata Supriadi saat dihubungi detikcom, Senin (13/5/2019).
Mayat terbakar ini pertama kali ditemukan Partono (58), warga Dusun Manyarsari, Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto sekitar pukul 07.15 WIB. Saat itu dirinya sedang menanam jagung.
Lokasi penemuan jaraknya hanya sekitar 3 meter dari jalan beton yang menghubungkan permukiman penduduk Manyarsari dengan jalur Mojokerto-Gresik. Dari permukiman penduduk sendiri, jarak penemuan mayat sekitar 1 km.
![]() |
"Saya awalnya nggejek (membuat lubang untuk menanam benih jagung) di sebelah barat, sudah mencium bau seperti rambut dibakar. Masih keluar asap juga ada apinya, tapi kecil di bagian tangan sebelah kanan," kata Partono.
Buruh tani ini mengatakan kepala korban menghadap ke selatan. Dia mengaku tak bisa melihat wajah korban lantaran kepalanya dibalut karung plastik. Terlebih lagi mayat dalam kondisi tengkurap.
"Kepalanya dibungkus glangsing. (Karung plastik) Sudah meleleh dan lengket dengan kepalanya," terang Partono.
Polisi sendiri belum menemukan identitas mayat. Namun, polisi menduga korban dibunuh di tempat lain sebelum dibakar di hutan tersebut.
Dugaan tersebut dilontarkan Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiyono. Menurut Sigit, diperkirakan korban dibunuh di tempat berbeda. Namun, pihaknya masih menyelidiki lokasi berbeda tersebut.
![]() |
"Jenazah ini kemungkinan dibunuh di TKP yang lain, kemudian baru dibawa ke sini untuk dibakar," kata Sigit.
Selain itu, Sigit juga memperkirakan korban dibakar belum lama dari waktu penemuan mayat. Mayat wanita terbakar ini ditemukan pagi sekitar pukul 07.15 WIB.
"Waktu pembakaran kemungkinan tidak terlalu lama dengan waktu penemuan. Karena masih menyisakan asap," terangnya.
Saat melakukan olah TKP, tim Identifikasi Polres Mojokerto Kota menemukan sisa kaus warna oranye tertindih mayat yang terbakar. Potongan kaus yang ikut terbakar itu terdapat tulisan 'Polisi' berwarna hitam.
Potongan kaus warna oranye ini meleleh karena terbakar. Namun, tulisan Polisi warna hitam di sisa kaus tersebut masih terlihat. Potongan kaus ini ditemukan di permukaan tanah, tertindih mayat pria ini.
"Masih kami dalami, mudah-mudahan bisa menjadi petunjuk," kata Sigit.
Sayangnya, Sigit belum bisa memastikan bahwa keterkaitan korban dengan polisi. Karena masih terdapat sejumlah kemungkinan.
"Belum bisa dipastikan karena identitas korban belum ditemukan," terang Sigit.
Selain terbakar, kata Sigit, pada mayat juga ditemukan sejumlah luka. luka tersebut setidaknya ditemukan pada 3 bagian tubuh korban. Yaitu pada kening, dagu, dan perut.
![]() |
"Pantauan secara kasat mata ada tiga lokasi luka, di dahi, dagu dan dada atau perut. Membekas meski setelah pembakaran. Namun demikian, akan kita ketahui pastinya setelah autopsi," lanjut Sigit.
Karena baru visum luar, lanjut Sigit, pihaknya belum bisa memastikan luka-luka tersebut akibat sabetan senjata tajam atau pukulan benda tumpul. Begitu pula terkait penyebab kematian korban.
"Nanti dokter forensik yang menentukan korban meninggal sebelum atau setelah dibakar," terangnya.
Sementara untuk mengungkap identitas, mayat dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Kini, mayat pria tersebut sedang menjalani proses identifikasi.
"Untuk mayat pria masih diidentifikasi di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Barung pun meminta masyarakat untuk bersabar, pasalnya proses identifikasi ini tak bisa dilakukan dengan cepat. Namun, pihaknya tengah berupaya untuk melakukan identifikasi ini secepat mungkin.
"Kita tunggu saja," tandas Barung. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini