Dalam acara buka puasa Ramadhan yang digagas Polres Bondowoso tersebut, sedikitnya 300-an tukang becak yang ada di berbagai penjuru kota Bondowoso berkumpul. Bahkan ada sebagian ada dari luar kota sekitar.
Sembari menunggu saat azan maghrib, para abang becak asal sejumlah sudut kota Bondowoso tersebut melakukan rembug dan bersambung rasa. Mereka saling menumpahkan uneg-uneg antar sesama profesi dengan dimediasi polisi.
Satu hal yang sempat mengemuka adalah tentang kesulitan-kesulitan hidup yang mereka hadapi. Diantaranya kebutuhan mereka yang makin mendesak. Apalagi, menjelang Hari Raya Idul Fitri yang akan segera tiba.
"Kami usul pak polisi, bagaimana seandainya SKCK digratiskan saja. Karena selama ini biayanya cukup memberatkan," kata Suhartono (46), diamini para abang becak lainnya.
Mendapat pertanyaan semacam itu, Kasat Intelkam Polres Bondowoso, Iptu Deki Julkarnain menegaskan jika besaran biaya tersebut memang sudah diatur berdasarkan regulasi, yakni PP No 60 Tahun 2016 tentang jenis dan tarif Panerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Yang jelas dari pembayaran tersebut uang itu lantas disetorkan ke negara lagi, bukan untuk polisi pak," katanya.
Sementara Kapolres Bondowoso AKBP Febridiansyah mengatakan pihaknya memang seggaja mengundang para abang becak yang ada di Bondowoso. Hal itu untuk lebih mendekatkan diri dengan mereka yang terbilang prasejahtera.
"Intinya, tujuannya agar kami bisa saling berbagi. Apalagi ini momentumnya bulan suci Ramadhan," pungkas mantan Kabag Reskrim Polrestra Jakarta Utara ini. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini