"Jadi, waktu selama saya ada di New York, saya akan gunakan semaksimal mungkin untuk mendapatkan dukungan pencalonan Indonesia di Human Right Council," kata Retno di sela-sela debat terbuka DK PBB di New York dalam video yang diterima detikcom, Kamis (9/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuannya dengan Menlu Kazakhstan, Beibut Atamkulov, kedua negara sepakat untuk saling mendukung pencalonan masing-masing di Dewan HAM PBB. Indonesia mencalonkan diri untuk periode 2020-2022 dan Kazakhstan untuk periode 2022-2024.
"Ketiga, kami menyampaikan candidacy kita di UN Human Right Council dengan Kazakhstan. Dan kita sepakat untuk melakukan tukar dukungan dengan Kazakhstan. Kita di 2020-2022. Kazakhstan 2022-2024," jelas Retno.
Penggalangan dukungan yang dilakukan oleh Menlu Retno di New York saat ini merupakan bentuk dari strategi berlapis Indonesia. Retno mengatakan bahwa dukungan tidak serta-merta didapatkan hanya dengan satu kali pertemuan.
"Kadang-kadang kita pembicarannya nggak cukup sekali. Sekarang saya ketemu dengan watapnya (Perwakilan Tetap). Kemudian dengan menteri luar negerinya. Pada satu occasion kita ngobrol lagi. Jadi, strategi kita berlapis," lanjutnya.
Kampanye yang dilakukan Indonesia untuk pencalonan sebagai anggota Dewan HAM PBB sebenarnya sudah dilakukan sejak Menlu Retno berada di Jenewa. Namun, pertemuan yang dilakukan di New York adalah upaya pendekatan negara yang belum sempat ditemui sebelumnya.
"Kita tuh di Jenewa sudah mulai kampanye, mulai pendekatan-pendekatan. Yang belum kita dapat di Jenewa, kita coba temui di New York. Karena kan headquarter Human Rights Council ada di Jenewa tapi election-nya sendiri ada di New York. Jadi, negara-negara yang akan kita temui adalah negara-negara yang belum kita temui di Jenewa," tutup Retno.
Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Menlu RI Bawa Misi Apa? Simak Videonya: (knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini