Dalam pertemuan ini, rencananya Menlu kedua negara akan membahas mengenai kondisi terkini di Jalur Gaza beserta dengan gencatan senjata yang terjadi di sana. Rencana pertemuan ini muncul setelah Menlu Retno bicara dengan Utusan Khusus PBB, Nickolay Mladenov dan juga Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Rencana itu juga sudah dibahas antara Perwakilan Tetap (Watap) Indonesia untuk PBB dan Watap Palestina. Menlu Palestina dikabarkan akan mendarat di New York besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Retno, untuk menangani masalah Palestina diperlukan komunikasi yang baik dengan semua pihak yang terlibat supaya kondisi di Gaza tidak semakin meningkat eskalasinya. Indonesia pun memanfaatkan presidensinya di DK PBB untuk meningkatkan perhatiannya terhadap isu Palestina.
"Dalam kondisi seperti ini, tentunya, ini terlebih dari kapasitas negara, Indonesia karena kita memiliki perhatian yang sangat dekat, sangat khusus terhadap Palestina. Apalagi Indonesia sekarang sedang duduk di dalam sebagai presidensi DK PBB. Oleh karena itu, kita perlu melakukan komunikasi dengan semua pihak yang terlibat yang mencoba membantu meredakan ketegangan yang ada di Gaza," paparnya.
![]() |
Salah satu pihak yang dihubungi oleh Indonesia terkait masalah Palestina adalah Utusan Khusus PBB untuk urusan Timur Tengah, Nickolay Mladenov yang saat ini sedang berada di Yerusalem. Melalui Mladenov, Retno berdiskusi mengenai situasi gencatan senjata yang ada di Jalur Gaza.
"Dan tadi pagi, sebagai informasi, saya melakukan pembicaraan per telepon dengan Nickolay Mladenov. Beliau adalah UN Special Envoy untuk urusan Middle East. Beliau saat ini sedang berada di Yerusalem. Tadi kita menelepon untuk melakukan tukar pikiran mengenai situasi lapangan yang ada di Gaza. Jadi, kita berdiskusi mengenai situasi Gaza, mengenai gencatan senjata yang ada di Gaza," jelasnya.
Minggu lalu, Retno juga telah bertemu dengan Menlu Mesir di Beijing saat menghadiri pertemuan Belt and Road Forum. Namun, dalam pembicaraan ini kedua negara lebih membahas mengenai rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah yang sedang dijembatani oleh Mesir.
"Dan kita mulai dengan Mesir. Kita sudah bicara dengan Mesir pada saat kita, saya sudah bertemu dengan Menlu Mesir di Beijing minggu lalu pada saat kita menghadiri Belt and Road Forum. Kita juga bicara mengenai masalah Palestina tetapi lebih khusus kepada konteks rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah yang selama ini berusaha dijembatani oleh Mesir," tambahnya.
![]() |
Gencatan senjata di Gaza telah dilakukan sejak Senin (6/5/2019) setelah kelompok militan Hamas diberitakan menawarkan gencatan senjata bersyarat. Israel telah menghentikan operasi perlindungan pengamanannya dan masyarakat Israel pun telah kembali beraktivitas seperti biasa. Sekolah-sekolah kembali beroperasi begitu juga dengan rute bus umum di kawasan selatan.
Sebelum gencatan senjata dilakukan dilaporkan bahwa Israel telah menembakkan lebih dari 600 roket sejak Sabtu (4/5) waktu setempat. Militer Hamas merespons serangan roket tersebut dengan melancarkan 320 serangan udara sejak Minggu (5/5) waktu setempat. Jumlah korban jiwa akibat saling gempur antara militer Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza sebanyak 27 orang, 23 adalah warga Palestina dan empat adalah warga sipil Israel.
Tonton juga video Eskalasi Memanas! Palestina-Israel Saling Gempur:
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini