Ketua MK soal Banyak Petugas KPPS Meninggal: Saya Ikut Merasa Berdosa

Ketua MK soal Banyak Petugas KPPS Meninggal: Saya Ikut Merasa Berdosa

Andi Saputra - detikNews
Rabu, 08 Mei 2019 10:39 WIB
Anwar Usman (Ari/detikcom)
Jakarta - Pada 2013, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Pemilu 2019 dan seterusnya digelar serentak antara pileg dan pilpres. Dalam pelaksanaannya, banyak petugas KPPS meninggal dunia dalam Pemilu 2019.

"Sebagai Ketua MK, saya juga ikut merasa berdosa," kata Anwar, sebagaimana dilansir website MK, Rabu (8/5/2019).


Anwar juga menyatakan pemilu 17 April lalu merupakan pemilu terumit di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Anwar menyebut seorang hakim ketika menjatuhkan sebuah putusan, jika putusannya benar, ia akan mendapatkan dua pahala. Lantas, jika putusannya salah, hakim tersebut hanya akan mendapat satu pahala.

"Dua pahala itu adalah pahala ijtihad dan pahala kebenaran. Sementara jika hakim tersebut memutus salah, hanya akan terhitung satu pahala, yakni pahala ijtihad," urainya.


Berdasarkan data terakhir pada Sabtu (4/5) pukul 16.00 WIB, jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia sebanyak 440 orang. Sementara itu, jumlah petugas KPPS yang sakit juga bertambah menjadi 3.788 orang, sehingga total petugas yang sakit dan meninggal dunia sebanyak 4.228 orang.


Tonton juga video Balas Tompi Soal KPPS Meninggal, Fahri: Dokter Politik:

[Gambas:Video 20detik]

(asp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads