Beberapa hari terakhir, pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jatim melakukan sejumlah manuver. Mulai dari syukuran kemenangan, tantangan sumpah mubahalah (sumpah kutukan), hingga memasang baliho besar bertuliskan "People Power".
"Kita taat konstitusi, warga dengan akal sehat, tunggu pengumuman KPU. People power mau apa? Kok pengennya ribut terus," ujar Ketua TKD Jatim Machfud Arifin, Selasa (7/5/2019).
Machfud mengaku heran dengan berbagai aksi provokasi yang dilakukan kubu 02. Semestinya, jika ingin berdemokrasi dengan mengikuti Pemilu, maka harus konsekuen dengan hasilnya. Jika memang rakyat belum menghendaki seseorang menjadi presiden, semestinya itu dihargai sebagai pilihan rakyat.
"Jangan kemudian mengajak people power. Saya baca dan lihat itu ada sampai pasang baliho people power. Saya ajak seluruh pendukung 01 tidak terprovokasi. Setting mereka agar kita terpancing, nanti jadi chaos. Kita patuh hukum. Kalau sampai ada kubu sebelah bikin aksi anarkistis, ya itu nanti domain aparat hukum," papar Machfud.
Sebuah baliho berukuran besar memang terpasang di Posko Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jawa Timur di Jalan Gayungsari Barat, Surabaya, Selasa (7/5/2019). Baliho tersebut berIsi tulisan "People Power". Juga ada tulisan: "KPU Jujur, Kami Akur. KPU Curang, Kami Berang".
"Sekarang Ramadhan, warga semuanya berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan mendekatkan diri pada kericuhan dan hasutan," pungkas Machfud. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini