"Hashtag kopi revolusi itu apakah bagian dari Twitter saudara?" tanya jaksa Payaman dalam sidang lanjutan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jaksel, Jl Ampera Raya, Selasa (7/5/2029).
"Itu sama," ujar Fahri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi gini mohon maaf saya mau ngasih teori Twitter dulu. @ itu alamat. Judulnya itu kita bisa ganti. Bapak kalau baca Twitter saya hari ini judulnya itu Arah Baru 2019 itu kita ganti rutin sesuai dengan macem-macem," imbuh Fahri.
Selanjutnya jaksa mengonfirmasi cuitan Fahri kepada Tompi yang sebelumnya sempat dibahas dalam persidangan. Jaksa membacakan isi cuitan antara Tompi dan Fahri yang saling beradu argumen.
"Mengingatkan kembali apakah isinya seperti ini awalnya di #kopi revolusi @fahrihamzah tapi Anda harus membatasi diri Anda bukan ahli foto atau digital forensik. Anda dokter bedah kulit setahu saya ada yang kulitnya rusak karena dianiaya seperti @Ratnaspaet atau yang seperti pasien Anda yang ini nampak lebih cantik belajar bedain itu aja dulu dong," kata jaksa.
"Kemudian oleh Tompi dijawab Bang Fahri kalau boleh saran cek info yang masuk pak ingat tuhan jangan ingat pilpres aja twitter.com/fahrihamzah. Itu tanggal 2 Oktober benar?" tanya jaksa lagi.
"Ya," ujar Fahri.
Di akhir kesaksiannya, Fahri mengungkap alasannya membela Ratna Sarumpaet. Sebab menurut Fahri ancaman kebebasan berpendapat adalah ancaman demokrasi.
"Yang mulia sebagai pernyataan terakhir saya, karena kebetulan saya sendiri adalah generasi reformasi yang lahir dalam momentum peralihan negara otoriter kepada ke negara demokrasi. Kami selalu beranggapan bahwa ancaman kepada kebebasan berpendapat adalah ancaman demokrasi kita. Itu lah yang menjadu dasar sikap spontan saya dan teman teman kepada abu Ratna," kata Fahri.
"Tetapi begitu Bu Ratna mengatakan saya mohon maaf saya bersalah saya telah membohongi bantak orang menurut saya sudah selesai karena dia sudah menelan itu secara pribadi. Nggak ada lagi urusannya dengan orang lain," imbuh Fahri.
Anggap Hoax Ratna Biasa, Fahri: Pejabat Juga Bohong:
(yld/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini