"Korban ini punya 4 anak, ada yang sudah menikah. Yang paling kecil YBW itu, kelas 2 SD," kata Kapolsek Purwosari AKP Made Suardana, Selasa (7/5/2019).
Made menduga aksi nekat tersebut dilakukan Yatmi karena tekanan ekonomi. Suaminya sendiri bekerja serabutan. Ia mengajak anaknya ikut mengakhiri hidup.
"Sebelumnya sempat ada cekcok antara korban dan suaminya. Biasa, masalah keluarga. Masalah ekonomi. Apalagi ini kan puasa dan hari raya," terang Made.
Aksi bunuh diri Yatmi dan anaknya dilakukan Senin (6/5) malam. Suami korban Lamat (57), mengetahui keduanya sekarat dengan mulut berbusa pada pukul 23.00 WIB.
Sempat ditangani bidan desa namun nyawa kedua korban tertolong. Kedua korban meninggal 15 menit setelah ditemukan dalam kamar.
Polisi menemukan 3 gelas kaca berisi air sisa yang diminum kedua korban dan 1 gelas plastik. Polisi memastikan korban tewas kerena bunuh diri.
"Tak ada tanda-tanda penganiayaan. Ini murni bunuh diri," pungkas Made.
Pihak keluarga diwakili M Yusuf, anak korban, sudah membuat pernyataan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Ia menolak jenazah ibu dan adiknya diautopsi.
Tonton juga video Fenomena Kenakalan hingga Pelajar Bunuh Diri di Mata Merry Riana:
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini