Ibu di Blitar Gantung Diri Karena Depresi di Dekat Bayinya

Ibu di Blitar Gantung Diri Karena Depresi di Dekat Bayinya

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 04 Mei 2019 10:57 WIB
Jenazah setelah diturunkan (Foto: Erliana Riady)
Blitar - Warga Kepanjen kidul Kota Blitar dikejutkan dengan seorang perempuan yang ditemukan tewas tergantung di kayu kusen pintu dapur rumahnya. Tangisan anaknya yang masih berusia 5 bulan membuat kerabatnya mendatangi rumah korban.

Si kerabat menemukan sang ibu telah meninggal dalam kondisi mengenaskan. Hermin Setyoningsih memilih mengakhiri hidup dengan cara menggantung dirinya.

Tali tampar plastik biru sepanjang dua meter dan sebuah kursi plastik, jadi saksi bisu peristiwa memilukan itu.

Wanita berusia 45 tahun itu, hanya tinggal dengan anaknya yang masih balita di Jalan Ciliwung No 302 Kelurahan Tanggung. Beberapa kerabat, tinggal berdekatan dengan rumah yang dihuninya.


"Sekitar jam lima tadi, saya dengar kok anaknya bayi nangis terus. Saya bangkit, lalu saya bangunkan saudara saya yang tinggal berdekatan dengan rumah Bulik . Tapi pas lewat depan pintu dapurnya, saya kaget. Ternyata Bulik sudah gantung diri di kusen pintu itu," kesaksian Agung (19) pada polisi di lokasi kejadian, Sabtu (4/5/2019).

Para kerabat dan warga sekitar melaporkan kejadian ini ke polisi. Dari hasil olah kejadian di lokasi, petugas tidak menemukan ada unsur kekerasan. Pun dengan hasil pemeriksaan luar fisik korban oleh tim medis Puskesmas Tanggung. Mereka tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Hermin.

"Hasil pemeriksaan, ini murni gantung diri. Keluarga korban juga menolak diotopsi," kata Kasat Reskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono dikonfirmasi detikcom.

Menurut keterangan beberapa kerabat korban, lanjut Heri, Hermin diketahui mengalami depresi. Dia bahkan sudah enam kali dibawa ke RSJ Lawang, untuk pengobatan gangguan kejiwaan.

Korban sebenarnya pernah menikah. Namun pada tahun 2009 pasangan ini bercerai. Sejak itulah, Hermin mengalami depresi, apalagi kedua orang tuanya meninggal dunia.


Beban hidup Hermin makin berat. Ketika seorang lelaki menghamilinya, namun tidak mau bertanggung jawab. Sampai melahirkan, Hermin harus menjalani kehidupan berat itu seorang diri.

"Kami dapat informasi juga, korban dihamili orang tidak bertanggung jawab. Melahirkan bulan Desember lalu. Sejak itu, sering ngomong sendiri. Korban ini juga tidak bekerja. Makan sehari-hari dikasih beberapa kerabat yang tinggal berdekatan dengan rumahnya," ungkap Heri.

Saat ini, jenazah Hermin telah dikremasi. Kerabat dan warga sekitar telah mempersiapkan proses pemakamannya. Sementara, anak balitanya akan dirawat bersama-sama oleh kerabat dekat mereka.



Simak Juga 'Tak Kunjung Selesai Kuliah, Mahasiswa Nekat Bunuh Diri':

[Gambas:Video 20detik]

(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.